LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT PENDIDIKAN POLA MAKAN GIZI SEIMBANG UNTUK REMAJA (PUSKESMAS KEDAUNG BARAT KAB. TANGERANG, MEI - JULI 2020)

Konsep Gizi Seimbang belum tersampaikan dengan baik di tengah-tengah masyarakat khususnya remaja. Salah satu indikator nya adalah berdasarkan data Konsumsi Penduduk Indonesia oleh BPS (2018), rata-rata konsumsi protein sehari setiap penduduk Indonesia sebesar 64,64 gram yang secara kuantitas sudah mencukupi berdasarkan AKP yang telah ditetapkan. Akan tetapi, penyumbang terbesar konsumsi protein tersebut adalah padi-padian, yaitu sebesar 19,51 gram atau sekitar 30 persen dari total konsumsi protein. Prevalensi anemia pada remaja meningkat, masalah gizi lebih meningkat dan masalah gizi kurang pada remaja belum teratasi dengan signifikan. Puskesmas Kedaung Barat merupakan Puskesmas dengan pelayanan dan kegiatan edukasi kesehatan yang aktif kepada anak sekolah. Berlokasi di daerah dengan kondisi sosial ekonomi menengah ke bawah. Puskesmas Kedaung Barat secara aktif meminta kepada pihak Prodi Gizi Esa Unggul untuk diadakan kegiatan penyuluhan gizi seimbang untuk remaja di wilayah Kedaung Barat sebab belum pernah memperoleh kegiatan abdimas penyuluhan gizi seimbang. Solusi yang ingin dicapai adalah teridentifikasinya konsep dan pola pemenuhan kebutuhan zat gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan yang spesifik yang dapat disosialisasikan dengan lebih mudah untuk remaja dengan tingkat ekonomi dan sosial menengah ke bawah sehingga memberdayakan remaja agar mampu secara aktif memenuhi kebutuhan zat gizi baik makro maupun zat gizi mikro sesuai dengan kebutuhan gizi remaja yang meningkat. Sebagai kriterianya adalah adanya perbaikan pemahaman dan sikap remaja setelah kegiatan abdimas dibuktikan dengan hasil post-test.Luaran yang diharapkan melalui kegiatan ini adalah perbaikan pengetahuan, pemahaman dan sikap remaja dalam memahami konsep dan pola pemenuhan kebutuhan zat gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan sehingga dengan mudah dapat diaplikasikan. Disamping itu terpublikasinya kegiatan dalam jurnal abdimas Universitas Esa Unggul. Secara konsep, kegiatan pengabdian masyarakat diawali dengan analisis situasi dan masalah. Kegiatan dimulai dari tahap planning lalu organizing kemudian actuating, diakhiri dengan evaluating. Penyuluhan mengenalkan konsep dan pola pemenuhan kebutuhan zat gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan remaja agar dengan mudah dapat diaplikasikan. Kegiatan pada awalnya dimulai dari tahapan planning berupa analisis situasi/masalah, kemudian pengurusan perizinan lokasi penyuluhan. Pada tahap selanjutnya adalah organizing meliputi kerja sama dengan pihak puskesmas, kerja sama dengan pihak program studi/universitas terkait persiapan media KIE, pelibatan mahasiswa dalam rangkaian kegiatan. Tahap ketiga adalah actuating/pelaksanaan kegiatan penyuluhan. Setelah analisis masalah dilanjutkan dengan presentasi materi penyuluhan yang telah disiapkan dan cara penyampaiannya disesuaikan dengan tingkat pengetahuan remaja tingkat SLTA. Actuating diakhiri dengan post-test untuk mengukur tingkat pengetahuan dan sikap remaja setelah diberikan penyuluhan. Tahap keempat adalah evaluating, berupa evaluasi hasil penyuluhan dengan cara mengkaji tingkat pengetahuan dan sikap remaja setelah penyuluhan. Tahap kelima adalah reporting, berupa pembuatan laporan kegiatan penyuluhan sebagai narasi/deskripsi kegiatan dan sebagai bukti telah terselenggaranya kegiatan penyuluhan dilengkapi dengan dokumentasi kegiatan penyuluhan. Penyuluhan diberikan dengan memperhatikan tingkat pengetahuan siswa/i SLTA dan profil penduduk wilayah Kedaung Barat yang tergolong sosial ekonomi menengah ke bawah. Penyuluhan mengenalkan definisi gizi seimbang, konsep gizi seimbang untuk remaja, jenis dan jumlah asupan gizi seimbang harian remaja, makanan selingan remaja dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan konsep gizi seimbang pada remaja, asupan gizi untuk mencegah stress di masa pandemi pada remaja, cara konsumsi GGL yang aman. Tingkat pengetahuan remaja setelah penyuluhan termasuk kategori baik (>80%).

1.  UEU-Research-15633-16_0562.pdf - 1450 KB

• PERBANDINGAN ASUPAN ENERGI DAN ZAT GIZI MAKRO PADA ANAK SD (6-12 TAHUN) BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DI PROVINSI NTB & NTT (ANALISIS DATA SEKUNDER RISKESDAS 2010)
• HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU SERTA KETERPAPARAN IKLAN SUSU FORMULA SELAMA KEHAMILAN TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA PAKUALAM, KECAMATAN PAKUHAJI, KABUPATEN TANGERANG
• PERBEDAAN ASUPAN SERAT DAN CAIRAN BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS EKONOMI DAN STATUS GIZI PADA LANSIA DI PROVINSI RIAU (Analisis Data Sekunder Riskesdas Tahun 2010)
• HUBUNGAN KARAKTERISTIK, CITRA TUBUH DAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI TINGKAT II JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
• HUBUNGAN KONSUMSI ENERGI, PROTEIN, FE, STATUS GIZI , KADAR HEMOGLOBIN (HB) DAN PRESTASI BELAJAR SANTRIWATI DI TSANAWIYAH PONDOK PESANTREN BABUSSALAM PENIRAMAN KECAMATAN SUNGAI PINYUH KABUPATEN PONTIANAK TAHUN 2013
• PERBEDAAN KADAR HAEMOGLOBIN DAN KADAR ALBUMIN BERDASARKAN STATUS GIZI PENDERITA SCHIZOPHRENIA SETELAH DIBERIKAN DIET 3000 KKAL DI RS JIWA DR.SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA
• PENGARUH SUBSTITUSI PASTA TEMPE DAN METODE PANGGANG TERHADAP NILAI GIZI, MASA SIMPAN, DAN DAYA TERIMA DONAT
• HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI, ASUPAN ENERGI SERTA PROTEIN DAN UMUR MENARCHE SISWI STRADA BUDI LUHUR USIA 9 � 13 TAHUN
• PERBANDINGAN STATUS GIZI REMAJA USIA 15-18 TAHUN DIPEDESAAN DAN DIPERKOTAAN DI PROVINSI JAWA TIMUR SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
• HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANGTUA TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI ANAK DI KELAS A TK.KUSUMA BANGSA CICURUG SUKABUMI JAWA BARAT

• PERBANDINGAN ASUPAN ENERGI DAN ZAT GIZI MAKRO PADA ANAK SD (6-12 TAHUN) BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DI PROVINSI NTB & NTT (ANALISIS DATA SEKUNDER RISKESDAS 2010)
• HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU SERTA KETERPAPARAN IKLAN SUSU FORMULA SELAMA KEHAMILAN TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA PAKUALAM, KECAMATAN PAKUHAJI, KABUPATEN TANGERANG
• PERBEDAAN ASUPAN SERAT DAN CAIRAN BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS EKONOMI DAN STATUS GIZI PADA LANSIA DI PROVINSI RIAU (Analisis Data Sekunder Riskesdas Tahun 2010)
• HUBUNGAN KARAKTERISTIK, CITRA TUBUH DAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI TINGKAT II JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
• HUBUNGAN KONSUMSI ENERGI, PROTEIN, FE, STATUS GIZI , KADAR HEMOGLOBIN (HB) DAN PRESTASI BELAJAR SANTRIWATI DI TSANAWIYAH PONDOK PESANTREN BABUSSALAM PENIRAMAN KECAMATAN SUNGAI PINYUH KABUPATEN PONTIANAK TAHUN 2013
• PERBEDAAN KADAR HAEMOGLOBIN DAN KADAR ALBUMIN BERDASARKAN STATUS GIZI PENDERITA SCHIZOPHRENIA SETELAH DIBERIKAN DIET 3000 KKAL DI RS JIWA DR.SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA
• PENGARUH SUBSTITUSI PASTA TEMPE DAN METODE PANGGANG TERHADAP NILAI GIZI, MASA SIMPAN, DAN DAYA TERIMA DONAT
• HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI, ASUPAN ENERGI SERTA PROTEIN DAN UMUR MENARCHE SISWI STRADA BUDI LUHUR USIA 9 � 13 TAHUN
• PERBANDINGAN STATUS GIZI REMAJA USIA 15-18 TAHUN DIPEDESAAN DAN DIPERKOTAAN DI PROVINSI JAWA TIMUR SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
• HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANGTUA TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI ANAK DI KELAS A TK.KUSUMA BANGSA CICURUG SUKABUMI JAWA BARAT