USULAN PENGURANGAN CACAT PADA PRODUKSI REFINED BLEACHED DEODORIZED PALM OIL (RBD PALM OIL) DENGAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DI PT. CISADANE RAYA CHEMICALS TANGERANG

PT. Cisadane Raya Chemicals merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan minyak kelapa sawit menjadi produk minyak makan dan oleokimia. PT. Cisadane Raya Chemicals memproses crude palm oil menjadi barang setengah jadi dari minyak makan dan oleokimia yaitu Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBD Palm Oil) dan banyak mengalami permasalahan dalam kualitas produk yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan usulan penurunan cacat pada masalah yang dihadapi perusahaan tersebut dengan menggunakan metode Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) dan dengan tool�s pendukungnya yaitu Diagram Pareto, Diagram Sebab dan Akibat (Cause-And-Effect Diagram/fishbone/Ishikawa), diagram matriks, dan Fault Tree Analysis (FTA). Hasil analisa pada permasalahan RBD Palm Oil diketahui bahwa terdapat dua jenis cacat yaitu kandungan asam lemak bebas dan ukuran warna merah. Pengolahan data dengan menggunakan diagram pareto dapat disimpulkan bahwa jenis cacat yang dominan terjadi pada RBD Palm Oil yaitu jenis cacat ukuran warna merah. Melalui brainstorming, wawancara, melakukan pengamatan di lantai produksi serta melakukan analisa dengan metode causeand-effect analysis didapatkan faktor-faktor penyebab yang dominan dalam permasalahan yaitu faktor manusia, material, mesin, metode dan faktor lingkungan. Pengolahan hasil dari metode cause-and-effect analysis dengan menggunakan diagram matriks untuk mengetahui skala prioritas penyebab cacat dapat disimpulkan bahwa penyebab yang memiliki skala prioritas terbesar yaitu perawatan mesin, kebersihan mesin, settingan, kualitas bahan baku, temperatur, jumlah bahan pembantu, tekanan steam dan tekanan uap. Hasil diagram matriks dianalisa untuk mencari akar permasalahan dengan menggunakan fault tree analysis (FTA). Hasil analisa dengan metode failure mode and effect analysis (FMEA) dapat disimpulkan bahwa fungsi proses yang memperoleh nilai severity 9 yaitu temperatur melebihi standar (di atas 280 o C), tekanan steam melebihi standar (di atas 3,5 bar) dan tekanan uap melebihi standar (di atas 2 bar) harus ditangani terlebih dahulu karena akibat yang ditimbulkan dapat membahayakan mesin produksi dan karyawan. Penyebab kegagalan potensial pada RBD Palm Oil berdasarkan nilai Risk Priority Number (RPN) terbesar yaitu fungsi proses temperatur melebihi standar dengan nilai RPN sebesar 270. Rekomendasi action yang diusulkan untuk mencegah masalah ini yaitu gunakan lembar pengamatan temperatur, periksa hasil lembar pengamatan temperatur dan gunakan lembar instruksi settingan pada mesin yang diletakkan dekat mesin yang akan disetting dengan tujuan untuk mempermudah operator dalam mengatur setelan mesin. Rekomendasi action yang diusulkan untuk mendeteksi terjadinya kegagalan potensial yaitu gunakan alat pengukur temperatur (thermometer atau yang lainnya) yang mendeteksi suhu dan kesalahan secara otomatis atau gunakan software yang selalu mengamati temperatur proses yaitu software Refinery LogSheetData Analysis bertujuan untuk mengetahui temperatur yang digunakan dalam proses dan memberi tanda jika ada kesalahan dalam temperatur proses.

• ANALISIS FAKTOR � FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI MINYAK PELUMAS REPSOL ( STUDI KASUS AREA PARKIR MOTOR UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL )
• ANALISIS FAKTOR � FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI MINYAK PELUMAS REPSOL ( STUDI KASUS AREA PARKIR MOTOR UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL )
• ANALISA TERHADAP PENGUASAAN NEGARA ATAS SUMBER DAYA ALAM MINYAK DAN GAS BUMI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 (Studi Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor : 002/PUU-I/2003)
• HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KOMUNIKASI DENGAN JARAK PRODUSEN MINYAK KELAPA SAWIT (CPO) KE BURSA BERJANGKA JAKARTA (BBJ)
• HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KOMUNIKASI DENGAN JARAK PRODUSEN MINYAK KELAPA SAWIT (CPO) KE BURSA BERJANGKA JAKARTA (BBJ)
• ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN MINYAK KAYU PUTIH CAP LANG (Studi Kasus di Daerah Tangerang)
• HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA KARYAWAN DI INSTALASI PENGEBORAN MINYAK DAN GAS LEPAS PANTAI RIG ESSAR WILDCAT
• MENCARI MODEL PREDIKSI INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) BERDASARKAN PERGERAKAN INDEKS HARGA MINYAK DUNIA, HARGA SAHAM GLOBAL, DAN VARIABEL EKONOMI MAKRO DOMESTIK DI BURSA EFEK IDONESIA (BEI)
• EVALUASI PENERAPAN PROSEDUR PENGELOLAAN LIMBAH CAIR B3 PADA KELOMPOK PELAKSANA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI (KP3T) EKSPLOITASI (STUDI KASUS LABORATORIUM LUMPUR) DI PPPTMGB LEMIGAS TAHUN 2019
• FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN MINYAK BERULANG PADA PELAKU USAHA MAKANAN DI DKI JAKARTA