Latar Belakang:kanker Nasofaring termasuk dalam lima besar tumor ganas dengan frekuensi teertinggi di Indonesia. Survei Departemen Kesehatan mendapatkan angka prevalensi sekitar 4,7 per 100.000 penduduk pertahun. Banyak penelitian menyatakan bahwa pasien kanker yang menjalani kemloterapi mengalami penurunan berat baan dan malnutrisi sebesar 23%.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara asupan energi, protein, lemak, karbohidrat terhadap status gizi pasien kanker nasofaring yang menjalani kemoterapi. Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan desain Observasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Total sampel dalam penelitian ini 30 pasien kanker nasofaring. Data Asupan makan didapatkan dari food record 24 jam selama 2 hari dan penimbangan porsi makanan dengan food . Uji statistik digunakan Korelasi spearman. Hasil:Banyak pasien kanker nasofaring ditemukan pada usia >40 tahun 66,7%); mean 45,5�12,252 dan jenis kelamin rata-rata laki-laki (70%). Prevalensi Status gizi sebanyak (63,3%);rata-rata 21,07�4,27, rata-rata asupan energi 1692 kkal;rata-rata 1692�217,421, Asupan protein 63,45 gram;rata-rata 63,45�8,153,Asupan lemak 47,32 gram;rata-rata 47,32�6,479, Asupan Karbohidrat 253,8 gram;rata-rata 253,80�32,617. Terdapat korelasi yang kuat antara status gizi dengan asupan energi (r=0,85)(p<0,05), protein (r=0,85)(p<0.05), lemak(r=0,786)(p<0.05) dan karbohidrat (r=0,85)(p<0,05).
Kesimpulan: Adanya hubungan asupan energi, protein, lemak, karbohidrat dengan status gizi. Kekurangn asupan energi, protein, lemak, karbohidrat dapat menyebabkan status gizi menurun.