Tanaman Pegagan (Centella asiatica) merupakan salah satu tanaman obat
yang berpotensi untuk pengobatan rematik, wasir, peradangan, diare, dehidrasi,
disentri, penyakit mental dan aktivitas antihipertensi. Tanaman pegagan
mengandung triterpen, flavonoid, sesquiterpene, essential oil, dan triterpen steroid.
Penelitian ini bertujuan melakukan standarisasi ekstrak etanol 96% dan n-heksan
melalui parameter spesifik dan non spesifik. Hasil standardisasi pada ekstrak etanol
96% untuk parameter spesifik menunjukkan secara organoleptik ekstrak warna
hijau kecoklatan, berbau khas dan rasa pahit. Nilai kadar sari larut dalam air adalah
61% � 1,41, larut dalam etanol 55,56% � 4,67. Sedangkan pada ekstrak n-heksan
untuk parameter spesifik menunjukkan organoleptik ekstrak kental berwarna hijau
kehitaman, bau khas menyengat, dan berasa pahit. Nilai kadar sari larut dalam air
adalah 14,5% � 0,71, larut dalam etanol 12,77% � 0,69. Hasil untuk parameter non
spesifik pada ekstrak etanol 96% menunjukkan rerata kadar air 20,80% � 0,85,
kadar abu 3,16% � 0,08, kadar abu tidak larut asam 0,09% � 0,00, cemaran mikroba
103 koloni/g, dan cemaran kapang/ khamir 8,5x101 koloni/g. Sedangkan pada
ekstrak n-heksan untuk parameter non spesifik menunjukkan kadar air 6,30% �
1,84, kadar abu 0,335% � 0,01, kadar abu tidak larut asam 0,06% � 0,00, cemaran
mikroba 2x103 koloni/g, dan cemaran kapang/ khamir 7x101 koloni/g. Ekstrak
etanol 96% pegagan dan ekstrak n-heksana pegagan memenuhi monografi standar
ekstrak herbal berdasarkan Farmakope Herbal Indonesia Edisi II dan Peraturan
Kepala BPOM No. 12 Tahun 2014 tentang Persyaratan Mutu Obat Tradisional.