ANALISA HUKUM TERHADAP PENERBITAN IRREVOCABLE L/C DALAM KONTRAK JUAL-BELI INTERNATIONAL

Letter of Credit (L/C) merupakan salah satu alat transaksi pembayaran yang sudah lazim dilakukan dalam perdagangan internasional. Di Indonesia, L/C diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 26/34/ULN Tanggal 17 Desember 1993. Sesuai dengan Pasal 6 (c) UCP 500 bentuk L/C itu harus dengan tegas dinyatakan bahwa kredit itu revocable atau irrevocable, dalam hal tidak ada ketegasan maka akan dianggap irrevocable dan pihak ketiga yang dimaksud adalah bank devisa. Dalam perdagangan internasional khususnya kontrak jualbeli, pelaksanaan L/C merupakan satu kesatuan transaksi sedangkan dari sudut hukum pelaksanaannya L/C terpecah menjadi beberapa kontrak yang terpisah, karena L/C tersebut merupakan suatu kontrak yang independent (mandiri) seperti yang tercantum dalam article 3 (a) UCP 500 artinya para pihak yang berurusan dengan dokumen, bukan atas barang-barang dan jasa yang bersangkutan. Dalam irrevocable L/C terdapat pula hubungan hukum yang berkarakteristik antara para pihak yang terikat dan menimbulkan hak dan kewajiban (tanggungjawab) serta terdapat penerapan irrevocable L/C terhadap kontrak jual beli yang disepakati. Kontrak jual beli barang dan jasa dapat terlaksana dengan baik apabila syarat-syarat irrevocable L/C terpenuhi. Dalam skripsi ini akan dibahas mengenai Bagaimana hubungan hukum para pihak irrevocable L/C dalam kontrak jual beli internasional? Dan dibahas mengenai Bagaimana peranan para pihak irrevocable L/C dalam kontrak jual beli internasional? Dalam penulisan hukum ini penulis menggunakan metode penelitian normatif atau juga dikenal dengan istilah library research atau penelitian kepustakaan. Dalam penulisan hukum ini, penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan yaitu suatu penelitian dengan cara menganalisa bahan-bahan tertulis yang diperoleh melalui media internet, dan media masa seperti peraturan perundang-undangan, yurisprudensi, buku-buku referensi, majalah, artikel serta tulisan hukum yang terkait dengan penulisan hukum ini. Adapun kesimpulan yang didapat adalah bahwa hubungan hukum para pihak irrevocable L/C dalam kontrak jual beli internasional terdapat kurang lebih lima hubungan, yaitu pertama hubungan hukum antara pembeli (importir) dan penjual, kedua hubungan hukum antara pembeli dan bank penerbit, ketiga hubungan hukum antara bank penerbit dan penjual, keempat hubungan hukum antara bank penerbit dan bank penerus, dan kelima hubungan hukum antara bank penerus dan penjual. Adapun Peranan para pihak Irrevocable L/C dalam kontrak jual beli internasional dapat disimpulkan bahwa Tanggung jawab berupa hak dan kewajiban yang dimiliki oleh pembeli dan penjual merupakan peranan yang harus dilakukan terhadap kontrak jual beli barang atau jasa yang telah disepakati.

1.  UEU-Undergraduate-107-COVER.pdf - 23 KB
2.  UEU-Undergraduate-107-ABSTRAK.pdf - 12 KB
3.  UEU-Undergraduate-107-PERNYATAAN_KEASLIAN_SKRIPSI.pdf - 18 KB
4.  UEU-Undergraduate-107-LEMBAR_PERSETUJUAN.pdf - 274 KB
5.  UEU-Undergraduate-107-LEMBAR_PENGESAHAN.pdf - 306 KB
6.  UEU-Undergraduate-107-KATA_PENGANTAR.pdf - 240 KB
7.  UEU-Undergraduate-107-DAFTAR_ISI.pdf - 12 KB
8.  UEU-Undergraduate-107-1.pdf - 48 KB
9.  UEU-Undergraduate-107-DAFTAR_PUSTAKA.pdf - 17 KB

• ANALISA HUKUM TERHADAP PENERBITAN IRREVOCABLE L/C DALAM KONTRAK JUAL-BELI INTERNATIONAL
• STRATEGI PENGUATAN PEREKONOMIAN INDONESIA DI MASA PANDEMI COVID-19 MELALUI PEMUTAKHIRAN KEBIJAKAN SUBSIDI EKSPOR
• PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KORBAN KEJAHATAN CYBER CRIME BERBENTUK PHISING DALAM TRANSAKSI PERDAGANGAN INTERNASIONAL