Latar Belakang: Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan Kecelakaan lalu lintas secara nasional setiap tahunnya terus mengalami peningkatan sejak 2014 hingga terakhir meningkat 3,19 persen dibanding tahun sebelumnya. Kecelakaan lalu lintas di ruas tol Tangerang-Merak selalu meningkat di setiap tahunnya. Tahun 2016 sebanyak 540 kasus, ditahun sebelumnya sebanyak 308 kasus dan tahun 2017 kasus meningkat dari tahun 2016 menjadi 580 kasus kecelakaan di tol. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor manusia terhadap kecelakaan lalu lintas di jalan tol Tangerang-Merak bagi pengemudi tol yang memasuki rest area. Metode: penelitian ini menggunakan metode non probability sampling dengan pendekatan cross sectional. Teknik Sampling yang digunakan adalah accidental sampling dan data diolah menggunakan uji chi-square dengan besar sampel 110 responden. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-Juli Tahun 2018. Hasil: hasil penelitian ini yaitu proporsi pengemudi pernah mengalami kecelakaan lalu lintas 84,5% , usia pengemudi >30 tahun 53,6%, jenis kelamin laki-laki 63,6%, tingkat pendidikan dasar(≤SMP) 55,5%, masa mengemudi (>1 tahun) 54,5%, tingkat pengetahuan kurang 69,1%, perilaku baik 52,7% dan hasil bivariat yaitu, ada hubungan usia (Pvalue=0,001), jenis kelamin (Pvalue=0,000), tingkat pendidikan (Pvalue=0,037), masa mengemudi (Pvalue=0,025), tingkat pengetahuan (Pvalue=0,015), perilaku (Pvalue=0,017) dengan kecelakaan lalu lintas. Saran: diharapkan kepada perusahaan yang mempekerjakan supir truk, maupun polantas memberikan penyuluhuan atau promosi tentang mengemudi dengan aman dan diharapkan pengemudi untuk menambahkan wawasan tentang pengetahuan mengemudi yang baik, karena pengetahuan pengemudi baik akan menghasilkan perilaku baik secara aman.