I-GOVERNMENT ARCHITECTURE FRAMEWORK : COMPARATIVE APPROACH

E-government adalah suatu pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi oleh badan-badan pemerintahan untuk mewujudkan hubungan dengan warga negara, pelaku bisnis dan lembaga-lembaga pemerintahan yang lain. Tingkat pemanfaatan egovernment di setiap negara dapat dilihat pada pemeringkatan e-government. Pemeringkatan tersebut dilakukan oleh : Waseda University, United Nations Department of Economic and Social Affairs (UN-DESA), Accenture, dan the Centre for Public Policy of the Brown University. (CPP-BU). Berdasarkan peringkat tersebut tergambarkan ratarata negara maju berada pada peringkat atas dibandingkan negara berkembang. Menurut Chen negara berkembang tidak dapat langsung mengadopsi strategi dan pengalaman pengembangan e-government dari negara maju melainkan harus melakukan penyesuaian dalam strategi pengembangan e-government nya. Lebih lanjut Chen menyebutkan negara berkembang harus memahami faktor-faktor yang dapat menunjang keberhasilan pengembangan e-government. Dari berbagai macam penelitian mengenai kesuksesan implementasi e-government, terlihat belum ada konsensus faktor - faktor apa saja yang signifikan berpengaruh terhadap kesuksesan implementasi egovernment. Sementara itu di dalam pemanfaatan IT agar selaras dengan bisnis suatu organisasi dibutuhkan enterprise architecture (EA). Hal ini seyogyanya berlaku juga terhadap implementasi e-government. Secara definitif, enterprise architecture dapat membantu mengoptimalkan keterkaitan proses bisnis dan teknologi informasi. Pada kenyataannya diberbagai penelitian mengenai pengembangan e-government, keterkaitan EA boleh dikatakan tidak pernah muncul. Enterprise architecture framework untuk pemerintah atau government architecture framework menjanjikan bahwa pengembangan suatu sistem sukses jika setiap komponen dari EA dipenuhi. Satu komponen dengan komponen lain dalam EA saling terkait satu sama lain. Riset tentang model Government Architecture Framework yang dilakukan oleh peneliti lebih menekankan pada identifikasi komponen-komponen pembentuk government architecture framework. Peneliti mengidentifikasi komponen dari common enterprise architecture, implementasi government architecture framework di negara lain. Dengan membandingkan kerangka yang government architecture framework dari setiap negara maka peneliti mengusulkan government architecture framework yang sesuai untuk Indonesia.

1.  UEU-Research-12887-16_0269.pdf - 3916 KB

• PERAN FACEBOOK SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI ARTIS AKADEMI FANTASI INDOSIAR (AFI) DENGAN PENGGEMARNYA
• HUBUNGAN KOMUNIKASI VERBAL ANTAR SHIFT (OVERAN) DAN KINERJA PERAWAT DIRUANG RAWAT INAP RS KARANG TENGAH MEDIKA CILEDUK TANGERANG
• KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM DRAMATURGI PRIBADI �SOCIAL CLIMBER� PADA KELOMPOK PERGAULAN DI KEMANG JAKARTA SELATAN
• STRATEGI PESAN KAMPANYE YAYASAN MPATI DALAM MENGKOMUNIKASIKAN AUTISME KEPADA PUBLIK MELALUI DVD
• Efektivitas komunikasi pemasaran melalui kegiatan penjualan pribadi Real Estate Daan Mogot Arcadia dalam meningkatkan minat beli customer di kantor pemasaran Real Estate Daan Mogot Arcadia
• USULAN PERBAIKAN SISTEM KANBAN DI PT PROPAN RAYA
• STRATEGI KOMUNIKASI AGEN MIRACLE AGENCY DALAM MENANGANI KLAIM NASABAH PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE, Ltd
• STRATEGI KOMUNIKASI AGEN MIRACLE AGENCY DALAM MENANGANI KLAIM NASABAH PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE, Ltd
• PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF PADA PT. KAL STAR AVIATION
• HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DALAM ASUHAN KEPERAWATAN DI LANTAI V DAN VI INSTALASI RAWAT INAP A RSPAD GATOT SOEBROTO JAKARTA