Untuk meminimasi jumlah cacat crankcase � HP, diperlukan pengendalian
kulitas yang baik. Menentukan jumlah cacat nilai DPMO dan nilai sigma produk
crankcase � HP yang dihasilkan di divisi Foundry PT. Sharprindo Dinamika
Prima. Metode yang digunakan untuk meminimasi cacat produk adalah metode
six sigma dengan pendekatan Define, Measure, Analyze, Improve. Diketahui
jumlah cacat produk crankcase � HP diperiode bulan Januari 2019 adalah sebesar
504 pcs dari 6845 pcs yang diproduksi. Jenis cacat yang paling dominan adalah
jenis cacat keriting / gompal dan jenis cacat keropos. Pada tahap define metode
yang digunakan adalah dengan 5W + 1H dan penentuan CTQ, kemudian pada
tahap measure peneliti menghitung, nilai DPO, nilai DPMO, nilai sigma, juga
menghitung kemampuan proses. Pada tahap analyze peneliti menggunakan
diagram pareto untuk mengetahui jenis cacat produk paling dominan, setelah
dilakukan pembuatan diagram pareto diketahui bawha jenis cacat keriting /
gompal dan jenisa cacat keropos , serta diagram sebab akibat digunakan untuk
mencari penyebab dari cacat keriting / gompal dan cacat keropos. Dari diagram
matriks di ketahui bahwa CTQ untuk cacat keriting / gompal adalah pemadatan
pasir kurang maksimal serta desain sirip perlu perbaikan, sedangkan untuk jenis
cacat keropos diketahui CTQ nya adalah logam cair teroksidasi dan pasir cetak
rontok. Kemudian digunakan metode FMEA dan diketahui bahwa kegagalan
potensial yang memiliki nilai RPN terbesar adalah logam cair yang terlalu banyak
keluar dai pasir cetak dengan nilai RPN sebesar 504.