Latar Belakang : Kekuatan genggam tangan merupakan salah satu pengukuran dan
penilaian terhadap fungsi otot seseorang. Penting untuk menjaga kekuatan otot guna
menjaga mobilitas dan produktivitas seseorang. Pada lansia akan terjadi proses
penuaan yang mengakibatkan penurunan fungsi otot. Penurunan fungsi otot ini,
disebabkan oleh banyak faktor diantaranya status gizi, massa otot, asupan zat gizi,
serta aktivitas fisik.
Tujuan : Menganalisis hubungan antara status gizi, massa otot, aktivitas fisik,
asupan energi protein, asupan zat gizi mikro (kalsium, zat besi, dan zinc) dan
kekuatan genggam tangan pada lansia wanita.
Metode Penelitian : Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan sampel
sebanyak 65 responden. Data status gizi menggunakan Indeks Massa Tubuh,
massa otot menggunakan alat BIA, serta data aktivitas fisik menggunakan PAL.
Data asupan energi protein menggunakan food recall 2x24jam, dan asupan zat gizi
mikro menggunakan form SQ-FFQ. Data Kekuatan genggam tangan
menggunakan alat digital handgrip dynamometer. Analisa data menggunakan uji
Korelasi Pearson dan Spearman.
Hasil Penelitian : Ada hubungan antara status gizi (p=0.030, r=0.26), massa otot
(p=0.0001, r=0.71), aktivitas fisik (p=0.0001, r=0.72) dan kekuatan genggam
tangan. Pada variabel asupan, ada hubungan antara asupan energi (p=0.0001,
r=0.75), asupan protein (p=0.0001, r=0.80), asupan kalsium (p=0.0001, r=0.74),
asupan zat besi (p=0.0001, r=0.62), serta asupan zinc (p=0.0001, r=0.77) dan
kekuatan genggam tangan.
Kesimpulan : Ada hubungan antara status gizi, massa otot, aktivitas fisik, asupan
energi protein, asupan zat gizi mikro dan kekuatan genggam tangan lansia wanita.