MEMANFAATKAN DIGITALISASI FOTOGRAFI UNTUK PENDOKUMENTASIAN KAIN BATIK KOLEKSI MUSEUM BATIK DI PEKALONGAN

Terwujudnya �Museum Batik di Pekalongan� yaitu untuk menjadi tempat pelestarian batik sebagai warisan budaya Indonesia, sehingga dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap batik Indonesia. Kain batik adalah koleksi utama dari �Museum Batik di Pekalongan� dengan usia pembuatan yang berbeda-beda. Koleksi kain batik yang tersedia di museum mencapai hingga seribu lembar, dimana setengahnya adalah kain batik dengan ragam hias dan warna khas Batik Pekalongan. Salah satu tujuan didirikannya �Museum Batik di Pekalongan� yaitu untuk memberikan informasi tentang batik yang dapat dengan mudah diakses oleh user. Sebagai pusat informasi tentang batik, maka koleksi kain-kain batik sebagai obyek utama di �Museum Batik di Pekalongan� harus dijaga dan dipelihara keberadaannya. Pendokumentasian kain-kain Batik Pekalongan yang mencapai lebih dari lima ratus helai di "Museum Batik di Pekalongan" yang memiliki waktu produksi dari tahun 1900 hingga tahun 2000 perlu dilakukan secara digital, agar koleksi Batik Pekalongan sebagai salah satu budaya tak benda warisan manusia (intangible cultural heritage of humanity) tetap dapat dimanfaatkan bagi kepentingan dunia ilmu pengetahuan dalam skala lokal, nasional dan internasional, tanpa merusak kain-kain batik tersebut. Untuk urgensi tersebut, maka solusi dilaksanakan melalui Tahap Pendokumentasian secara Fotografi dan Tahap Pendokumentasian secara Digital.


Alt. Description

The realization of "Batik Museum in Pekalongan" is to become a place for the preservation of batik as Indonesia s cultural heritage, so as to increase public interest in Indonesian batik. Batik cloth is the main collection of "Batik Museum in Pekalongan" with different ages of manufacture. The collection of batik cloth available in the museum reaches up to a thousand pieces, half of which are batik cloth with special decorations and colors of Batik Pekalongan. One of the goals of establishing the "Batik Museum in Pekalongan" is to provide information about batik that can be easily accessed by users. As a center for information about batik, the collection of batik fabrics as the main object of the "Batik Museum in Pekalongan" must be preserved and maintained. Documentation of Pekalongan Batik fabrics, which reached more than five hundred pieces at the "Batik Museum in Pekalongan" which has a production time from 1900 to 2000, needs to be done digitally, so that the Pekalongan Batik collection is one of the intangible cultural heritage of humanity can still be used for the interests of the world of science on a local, national and international scale, without destroying the batik fabrics. For this urgency, the solution is implemented through the Photographic Documentation Stage and the Digital Documentation Stage.

1.  UEU-Journal-18638-11_0919.pdf - 963 KB