Pengembangan vaksin COVID-19 menjadi pendekatan untuk mengatasi wabah SARS-CoV-2. Pentingnya rekomendasi vaksinasi petugas kesehatan kepada publik adalah salah satu pemberi pengaruh terkuat dalam keputusan vaksinasi. Studi survei tentang tingkat penerimaan vaksin COVID-19 ditemukan dari 33 negara berbeda. Persepsi yang berbeda dipengaruhi oleh faktor demografi (usia, jenis kelamin, pendidikan), faktor sosiopsikologis, faktor struktural (pengetahuan, lama kerja). Berdasarkan hasil wawancara dengan 10 tenaga kesehatan dapat disimpulkan bahwa tenaga kesehatan mempunyai persepsi yang berbeda terhadap vaksin COVID-19. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan persepsi tenaga kesehatan terhadap vaksin COVID-19. Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dilakukan pada bulan November 2020 - Maret 2021. Populasi dan sampel adalah 53 tenaga kesehatan dengan metode pengambilan sampel total sampling. Analisis data dilakukan dengan uji univariat dan bivariate dengan menggunakan uji statistic chi-square dengan α = 0,05. Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukan tenaga kesehatan dengan persepsi negatif 22 orang (41,5%), persepsi positif 31% (58,5%), usia muda 24 orang (45,3%), usia tua 29 orang (54,7%), jenis kelamin perempuan 33 orang (62,3%), laki � laki 20 orang (37,7%), pengetahuan kurang baik 28 orang (52,8%), baik 25 orang (47,2%), masa kerja baru 14 orang(26,4%) dan lama 39 orang(73,6%). Berdasarkan analisa bivariat diperoleh hasil bahwa ada hubungan antara persepsi tenaga kesehatan terhadap vaksin COVID-19 dengan usia (p value =0,048, PR = 2,115), jenis kelamin (p value = 0,029, PR = 2,727), pengetahuan (p value = 0,030, PR = 2,381). Tidak ada hubungan antara persepsi tenaga kesehatan dengan masa kerja (p value = 0,286, PR = 1,592). Faktor resiko dari persepsi tenaga kesehatan terhadap vaksin COVID-19 adalah usia, jenis kelamin, dan pengetahuan. Diharapkan instansi terkait lebih banyak memberikan pelatihan, pemahaman serta peran aktif dari masing � masing tenaga kesehatan supaya persepsi yang negatif pada tenaga kesehatan dapat dihilangkan mengingat saat ini dukungan vaksin dari tenaga kesehatan sangat dibutuhkan pada era pandemic.