PERBEDAAN PENGARUH PENAMBAHAN HOLD RELAX PADA INTERVENSI SHORT WAVE DIATHERMY DAN ULTRA SOUND TERHADAP PENGURANGAN NYERI AKIBAT SPASME PADA KONDISI TENSION HEADACHES

Tension headaches adalah kondisi nyeri kepala yang terjadi karena ketegangan otot-otot yakni otot kepala, otot leher, otot bahu yang berlangsung terus menerus yang dikarenakan kesalahan posisi dengan bentuk postur tubuh yang salah dalam jangka waktu tertentu, sehingga akan menimbulkan spasme otot yang berlangsung lama yang kemudian akan diikuti oleh adanya penjepitan vaskuler dan dapat berlanjut terjadinya iskemik pada jaringan otot, yang pada akhirnya akan diikuti proses inflamasi yang dapat menimbulkan reffered pain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh penurunan nyeri yang diakibatkan karena adanya spasme otot antara intervensi Short Wave Diathermy dan Ultra Sound dengan Short Wave Diathermy, Ultra Sound dan Hold Relax di instalasi fisioterapi pada RS. Pelni �Petamburan� Jakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan September 2006, metode penelitian ini bersifat quasi eksperimental untuk mengetahui efek Short Wave Diathermy intervensi terhadap sampel penelitian. Pengolahan data dan analisa data menggunakan Statistical Program for Social Science (SPSS 12.0). Short Wave Diathermy dan Ultra Sound memiliki efek terapeutik yaitu mengurangi nyeri, hasil uji Wilcoxon pada Kelompok Kontrol dengan nilai P=0.012 (P<α, α=0.05), yang berarti memberikan pengaruh yang bermakna terhadap pengurangan nyeri, sedangkan pada Kelompok Perlakuan dengan intervensi Short Wave Diathermy, Ultra Sound dan Hold Relax hasil uji Wilcoxon dengan nilai P=0.012 (P<α, α=0.05), yang berarti memberikan pengaruh yang bermakna terhadap pengurangan nyeri. Berdasarkan grafik tampak pada akhir pengurangan nyeri pada Kelompok Perlakuan lebih baik dibandingkan dengan Kelompok Kontrol. Dari Uji Mann-Whitney didapat nilai P=0.035 (P<α, α=0.05), yang berarti terdapat pebedaan pengaruh yang sangat bermakna antara Kelompok Kontrol dengan Kelompok Perlakuan. Dengan demikian penambahan Hold Relax pada intervensi Short Wave Diathermy dan Ultra Sound terhadap pengurang nyeri akibat spasme pada kondisi tension headaches baik sekali diterapkan pada intervensi.

• HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DALAM ASUHAN KEPERAWATAN DI LANTAI V DAN VI INSTALASI RAWAT INAP A RSPAD GATOT SOEBROTO JAKARTA
• PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT TERHADAP KEPUASANPASIEN DI RUANG RAWAT INAP RS THT DAN BEDAH PROF. NIZAR JAKARTA PUSAT
• PERBEDAAN PENGARUH PENAMBAHAN HOLD RELAX PADA INTERVENSI SHORT WAVE DIATHERMY DAN ULTRA SOUND TERHADAP PENGURANGAN NYERI AKIBAT SPASME PADA KONDISI TENSION HEADACHES
• HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN RESPON KECEMASAN ANAK PREOPERASI DI RUMAH SAKIT EKA BSD
• PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RS THT DAN BEDAH PROF. NIZAR JAKARTA PUSAT
• KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN, KOMUNIKASI TERAPEUTIK, FASILITAS RUANG, DAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PENYAKIT DALAM RSUD SERANG
• KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN, KOMUNIKASI TERAPEUTIK, FASILITAS RUANG, DAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PENYAKIT DALAM RSUD SERANG
• FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSEPSI PERAWAT TERHADAP KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT X TAHUN 2012
• FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSEPSI PERAWAT TERHADAP KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT X TAHUN 2012
• PENGARUH PERILAKU CARING TERHADAP PENINGKATAN MANEJEMEN REGIMEN TERAPEUTIK PASIEN TB PARU DI RUANG RAWAT INAP MAWAR RS PELNI TAHUN 2018