FAKTOR � FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI KURANG ANAK USIA 2 � 5 TAHUN DI WILAYAH UPTD PUSKESMAS WAE MBELENG KABUPATEN MANGGARAI � NUSA TENGGARA TIMUR (NTT)

Latar Belakang : Salah satu permasalahan gizi yang menjadi sorotan saat ini adalah masalah gizi kurang. Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten / Kota Manggarai diperoleh bahwa salah satu puskesmas dengan prevalensi balita gizi kurang paling besar adalah Puskesmas Wae Mbeleng, dimana pada tahun 2018 ada 1.148 balita usia 0 � 59 bulan yang ditimbang berdasarkan indeks BB/U, dan diperoleh sebanyak 501 balita yang menderita gizi kurang. Tujuan: mengetahui apakah ada hubungan antara penyakit infeksi, asupan makanan, tingkat konsumsi energi dan protein, tingkat pendapatan keluarga, keberagaman konsumsi pangan, higiene sanitasi, dan pengetahuan gizi ibu, terhadap kejadian status gizi kurang pada balita 2 � 5 tahun di wilayah UPTD Puskesmas Wae Mbeleng Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT). Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan pendekatan observasional (pengamatan) dan wawancara. Sampel penelitian ini berjumlah 42 balita usia 2 - 5 Tahun yang berada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Wae Mbeleng Kabupaten Manggarai � Nusa Tenggara Timur. Uji statistik menggunakan uji Chi Square. Hasil: penyakit infeksi (p= 0,013) konsumsi energi (p = 0,005), status ekonomi (p = 0,002), keberagaman pangan (p = 0,005), serta higiene & sanitasi (p = 0,073) berpengaruh terhadap kejadian gizi kurang sedangkan asupan protein (p = 0,448) dan pengetahuan gizi ibu (p = 0,178) tidak berpengaruh terhadap status gizi kurang. Kesimpulan: Penyakit infeksi, konsumsi energi, status ekonomi, keberagaman pangan, serta higiene & sanitasi ialah faktor � faktor yang menyebabkan status gizi kurang pada anak usia 2 -5 tahun di wilayah Puskesmas Wae Mbeleng Kabupaten Manggarai � Nusa Tenggara Timur (NTT). Para ibu diharapkan lebih memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi oleh balita, baik dari segi jumlah, kandungan gizi, serta keberagaman pangan yang dikonsumsi balita guna menunjang pertumbuhan balita. Selain itu praktik higiene & sanitasi perlu di tingkatkan lagi guna menghindari terjadinya penyakit infeksi pada balita

1.  UEU-Undergraduate-25377-COVER.Image.Marked.pdf - 203 KB
2.  UEU-Undergraduate-25377-HALAMAN PENGESAHAN.Image.Marked.pdf - 1160 KB
3.  UEU-Undergraduate-25377-HALAMAN PERSETUJUAN.Image.Marked.pdf - 219 KB
4.  UEU-Undergraduate-25377-HALAMAN PUBLIKASI.Image.Marked.pdf - 1563 KB
5.  UEU-Undergraduate-25377-HALAMAN KEASLIAN.Image.Marked.pdf - 1239 KB
6.  UEU-Undergraduate-25377-ABSTRAK.Image.Marked.pdf - 304 KB
7.  UEU-Undergraduate-25377-KATA PENGANTAR.Image.Marked.pdf - 216 KB
8.  UEU-Undergraduate-25377-DAFTAR ISI.Image.Marked.pdf - 278 KB
9.  UEU-Undergraduate-25377-DAFTAR PUSTAKA.Image.Marked.pdf - 229 KB
10.  UEU-Undergraduate-25377-LAMPIRAN.Image.Marked.pdf - 720 KB
11.  UEU-Undergraduate-25377-BAB1.Image.Marked.pdf - 248 KB

• PERBEDAAN KADAR HAEMOGLOBIN DAN KADAR ALBUMIN BERDASARKAN STATUS GIZI PENDERITA SCHIZOPHRENIA SETELAH DIBERIKAN DIET 3000 KKAL DI RS JIWA DR.SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA
• LAPORAN MAGANG GAMBARAN PENATALAKSANAAN GIZI KURANG PADA BALITA DI PUSKESMAS TELUK NAGA TANGERANG TAHUN 2012
• MASALAH GIZI MENGGUNAKAN MODEL PAGT DAN STATUS GIZI KURANG PADA PASIEN INFEKSI PARUYANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG
• FAKTOR � FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI KURANG ANAK USIA 2 � 5 TAHUN DI WILAYAH UPTD PUSKESMAS WAE MBELENG KABUPATEN MANGGARAI � NUSA TENGGARA TIMUR (NTT)