PERENCANAAN DAN PERMODELAN BISNIS PERUSAHAAN JASA KONTRAKTOR PERTAMBANGAN

Produksi batubara Indonesia mencapai 606,22 Juta ton pada 2021 dari rencana 625 Juta ton atau 96.99%. Meningkat 7,2% dibandingkan pada 2020 sebesar 565,69 Juta ton. Sejak 2014, produksi batubara menunjukkan tren yang meningkat. Namun, produksinya sempat menurun pada 2016 dan 2020. Pada 2016, produksi batubara turun 1,1%, sementara pada 2020, produksinya turun 8,2%. Kementerian ESDM memperkirakan produksi batubara Indonesia pada 2022-2023 naik di kisaran 637 Juta ton hingga 664 Juta ton. Indonesia memiliki sumberdaya keseluruhan batubara sebesar 142,6 Milyar ton, dan dari sumberdaya tersebut terdapat cadangan sebasar 37,5 Milyar ton yang sudah bisa digali/diproduksi dan ekonomis untuk di tambang. Dengan kandungan cadangan yang sedemikian besar, kemampuan produksi batubara di Indonesia baru sekitar 637 Juta ton pertahun. Dengan produksi yang tinggi sehingga pangsa pasar nya masih sangat besar untuk melakukan eksploitasi di Indonesia pada sektor usaha bisnis jasa kontraktor pertambangan. Bisnis kontraktor tambang akan menghasilkan profit yang sangat besar jika dikelola dengan manajemen penambangan yang handal. Kontraktor akan melakukan kegiatan eksploitasi atau proses penambangan batubara yang mencakup beberapa pekerjaan yaitu joint survey bersama pemilik lahan, land clearing, pengupasan top soil, drill dan blasting, pengupasan overburden/material tanah, penambangan material tambang, dan pengangkutan/hauling hasil batubara ke pelabuhan. PT Abisatya Nusa Persada (PT ANP) akan menjadi salah satu perusahaan jasa kontraktor pertambangan yang ikut andil dalam sektor bisnis eksploitasi tambang batubara. Modal Awal perusahaan ditetapkan dari total biaya operasional untuk 2 tahun, yaitu IDR 509,755,229,000 (Lima ratus sembilan milyar Tujuh ratus lima puluh lima juta Dua ratus dua puluh sembilan ribu rupiah) yang terdiri dari penyertaan modal dari 5 (lima) orang pendiri sebesar 60% dan Investor 40%. Tetapi modal ini akan terkoreksi cash flow nya di tahun pertama karena pembayaran pendapatan dari pemilik lahan atas produksi batubara yang dihasilkan, dan tahun kedua sudah bisa memberikan deviden kepada para pemegang saham. Analisa bisnis ini dari eksternal dan internal faktor telah didapatkan nilai IFE 3.18 dan EFE 2.68 sehingga perusahaan ini masuk persaingan yang menggunakan strategi intensif. Berdasarkan analisa competitive advantage dengan menganalisa VRIO terhadap resources dan capabilities internal yaitu Kemampuan relasi dengan client, Inovasi performance alat berat, Proses kontrak penambangan, dan Maintenance management system. Berdasarkan hasil analisis Competitive Force, SWOT Matrix dan Competitive Advantage yang dimiliki PT ANP, strategi yang dipilih adalah Cost Focus. Dengan menerapkan Cost Focus, diharapkan dapat menekan ancaman persaingan dengan menawarkan pengembangan bisnis yang fokus pada total biaya operasional. Dalam marketing plan PT ANP akan melakukan ke sasaran perusahaan pemilik konsesi pertambangan kelas produksi menengah yaitu dengan nilai produksi 50,000 sampai dengan 200,000 ton batubara/bulan, Marketing mix menjadi fokus PT ANP sebagai bisnis yang menjadikan target pasar Business to Business (B2B) adalah menggunakan strategi marketing mix 7P (Product, Price, Promotion, Place, People, Process, Physical Evidance). Untuk operational plan PT ANP difokuskan pada kontrol biaya operasional yang merupakan biaya terbesar hampir 70% dari total biaya bisnis penambangan, yaitu dengan melakukan pencegahan semua delay operasi dan meningkatkan produktifitas alat berat untuk proses penambangan. PT ANP setelah melakukan penambangan hanya melakukan pengantaran batubara ke stockpile atau pelabuhan yang dimiliki oleh pemilik lahan. Sementara PT ANP banyak melakukan rantai pasok hanya dengan keperluan material/spareparts/equipment yang akan dipesan ke supplier/vendor/dealer. Sistem SCM atau Supply Chain Management nya ada di proyek yang dikelola oleh Manajer proyek di bawah control Manajer operasional di head office. Dalam pengoperasian proses penambangan diawali pihak mine technical akan membuat pemetaan survei pit/area tambang yang akan digali, Kemudian dilakukan topografi dan penggambaran lapisan batuan dan kedalaman adanya batubara dengan program software surpac dan minescape. Dari hasil gambar ini akan diberikan ke pihak operasional untuk melakukan persiapan penggalian. Sementara itu plant department yang bertugas menyiapkan alat berat yang akan digunakan penambangan, harus sudah siap dengan alat dan maintenance proses nya. Pihak operasional akan bersama-sama pihak mine technical meletakan patok-patok penggalian. Saat penggalian dimulai akan terjadi proses urutan penambangan yaitu dari land clearing, pengupasan top soil, dril and blasting, penggalian batuan keras, penggalian material batubara sampai ke pengangkutan ke stock pile/pelabuhan. Dalam proses blasting atau peledakan batuan keras akan dilibatkan vendor blasting yang bertugas menyediakan anfo dan bahan peledak. Proses peledakannya sendiri diawasi oleh technical department agar tidak terjadi miss fire atau kegagalan peledakan. Pada human capital plan melakukan perbaikan nilai kompensasi seluruh karyawan untuk menjaga loyalitas dan melakukan pengembangan sumber daya manusia untuk mendukung kualitas dan efektifitas bekerja. Dalam upaya mendukung pencapaian visi dan misinya, maka PT ANP akan mendorong dan menanamkan penerapan budaya dan nilai perusahaan pada setiap karyawan, sehingga karyawan akan mampu menghasilkan kinerja optimal untuk mencapai keberhasilan perusahaan. PT ANP menganut budaya pasar organisasi berupaya meningkatkan posisi kompetitifnya, dan tugas utama manajemen adalah mendorong organisasi menuju produktivitas, hasil, dan laba tentunya dengan menyiapkan sumber daya manusia yang kompetitif. Tujuan dan strategi dari PT ANP mengarah pada produktivitas dan profitabilitas perusahaan. Financial plan PT ANP melakukan kontrol biaya marketing, operasional, sumber daya manusia, dan manajemen risiko sebagai upaya menjaga profit yang telah direncanakan dan menjamin payment method dari pemilik lahan tepat waktu untuk memastikan cash flow selalu terkontrol. Perencanaan pendapatan PT ANP dihitung sesuai dengan target tahunan di mana estimasi penjualan didasarkan pada 2 hal yaitu target jasa penambangan dan pendapatan tambahan dari addendum dikontrak rate penambangan yang disepakati, dan dalam 5 tahun pendapatan mencapai sekitar 4,6 trilyun. Perencanaan investasi yang terbesar adalah pembelian alat-alat berat pendukung pekerjaan penambangan, seluruh alat dibeli melalui proses leasing. Biaya seluruh operasional selama 5 tahun, terdiri dari biaya marketing, biaya operational, biaya human capital, biaya financial, biaya risk management, biaya depreciacy, Biaya interest adalah mencapai sekitar 2,7 trilyun. Hasil analisa keuangan di hitung setelah memperhitungkan laba rugi, neraca dan cash flow, di mana laba rugi PT ANP mengalami kenaikan dari tahun ke-1 sampai tahun ke-5, Demikian juga nilai Neraca nya mengalami kenaikan setiap tahun, untuk tahun ke-2 di asumsikan ada investasi alat berat yang banyak untuk menaikan nilai produksi di tahun ke-3. Penambahan produksi dilakukan atas nilai kontrak dengan pemilik lahan. Cash flow PT ANP juga selalu positif dari tahun ke tahun. Dari hal yang positif tersebut, Analisa kelayakan investasi juga sangat layak usaha ini di jalankan, Nilai ARR di atas 20% atau mendapat 36% pada tahun ke-2, Nilai ROI rata-rata mencapai 114%. NPV setiap tahun juga lebih besar dari nol, Untuk BEP/PP dalam bisnis ini tahun pertama sudah ada profit, tetapi akan mengalami payback period pada tahun ke-3. IRR yang dihasilkan adalah 49% sangat bagus. Untuk Ratio liquiditas, ratio solvabilitas, dan rasio profitabilitas, perusaahaan mengalami keuntungan bagus. Kemudian dengan kondisi keuangan yang bagus, sangat memungkinkan PT ANP bisa membuka kontrak proyek berikutnya. Yang paling akhir adalah Risk plan, PT ANP memastikan analisa risiko dan mitigasi nya bisa berjalan terus menerus, sehingga mencegah terjadinya kerugian seluruh operasional yang bisa menyebabkan pengeluaran biaya diluar yang direncanakan akibat terjadi masalah risiko yang terjadi tanpa kontrol. Analisa dampak risiko dilakukan pada marketing, operational, human capital dan financial plan ada 29 risiko yang dianalisa, di mana 5 risiko tidak dilakukan mitigasi dan 24 risiko dilakukan mitigasi secara berlanjut. Hasil mitigasi berfungsi untuk meminimalkan tingkat risiko menjadi rendah atau sangat rendah, sehingga perusahaan tidak akan mengalami kerugian unscheduled atau diluar budget. Pada akhirnya bisnis jasa kontraktor pertambangan ini mempunyai nilai profitabilitas yang meningkat untuk pengembangan laju bisnis perusahaan di jangka panjang.

1.  UEU-Master-33337-COVER.Image.Marked.pdf - 681 KB
2.  UEU-Master-33337-HALAMAN PENGESAHAN.Image.Marked.pdf - 1068 KB
3.  UEU-Master-33337-HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.Image.Marked.pdf - 878 KB
4.  UEU-Master-33337-HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN.Image.Marked.pdf - 847 KB
5.  UEU-Master-33337-RINGKASAN EKSEKUTIF.Image.Marked.pdf - 855 KB
6.  UEU-Master-33337-KATA PENGANTAR.Image.Marked.pdf - 699 KB
7.  UEU-Master-33337-DAFTAR ISI.Image.Marked.pdf - 747 KB
8.  UEU-Master-33337-DAFTAR TABEL.Image.Marked.pdf - 732 KB
9.  UEU-Master-33337-DAFTAR GAMBAR.Image.Marked.pdf - 717 KB
10.  UEU-Master-33337-DAFTAR PUSTAKA.Image.Marked.pdf - 731 KB
11.  UEU-Master-33337-LAMPIRAN.Image.Marked.pdf - 4235 KB
12.  UEU-Master-33337-BAB1.Image.Marked.pdf - 1599 KB

• PENGUKURAN IKLIM KESELAMATAN KERJA PADA PEKERJA SUB KONTRAKTOR BAGIAN FINISHING DAN PEMBESIAN PT PP URBAN PROYEK AMZANA RESIDENCE SERPONG TAHUN 2018
• SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PEMENANG TENDER PADA PT DISINKY TIGAKARSA UTAMA