Latar Belakang: Anak Sekolah merupakan salah satu segmen penting di masyarakat dalam upaya peningkatan pemahaman dan kesadaran gizi sejak dini. Terdapat 3,9% anak sangat kurus, 9,5% kurus dan 9,2% gemuk di provinsi Banten tahun 2010.
Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan pola makan dengan status gizi anak kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1.
Metoda Penelitian: Jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Jumlah sampel 70 ditentukan dengan simple random sampling. Jenis data yaitu data primer diperoleh dengan wawancara, kuesioner recall 24 jam dan pengukuran antropometri (TB dan BB). Analisis data menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment.
Hasil Penelitian: Mayoritas responden berusia ≥10 tahun (90%) dengan jenis kelamin perempuan (52,9%), tingkat pendidikan ayah (68,6%) dan ibu (57,1%) hingga SMA. Rata-rata skor food diversity 5,01 (�1,173), asupan kabohidrat 214,64 (�95,32), asupan protein 63,69 (�24,70), asupan lemak 97,01 (�85,17), makanan pokok 1,97 (�0,76), lauk nabati 0,43 (�0,67), lauk hewani 2,36 (�0,74), sayuran 1,06 (�0,96), buah 0,27 (�0,45), susu dan hasil olahannya 0,7 (�0,45), status gizi anak (IMT/U) -0,0420 (�1,57768). Hasil uji korelasi menunjukkan tidak ada hubungan antara food diversity (r=0,066), asupan protein (r=0,139), asupan lemak (r=0,169), sayuran (r=-0,018), buah (r=-0,105), susu dan hasil olahannya (r=-0,059) dan status gizi anak (p>0,05). Namun, adanya hubungan antara asupan karbohidrat (r=0,381), makanan pokok (r=0,344), lauk nabati (r=0,262), lauk hewani (r=-0,277) dan status gizi anak (p≤0,05).
Kesimpulan: Upaya meningkatkan pola makan yang baik sangat penting untuk memperbaiki status gizi anak.
Kata Kunci : Pola Makan, Status Gizi, Anak Sekolah
Daftar Pustaka : 47 (2001 � 2014)