PERTANGGUNGJAWABAN APOTEKER DI APOTEK DITINJAU DARI UNDANG�UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN UNDANG-UNDANG KESEHATAN

Perkembangan ilmu pengetahuan sangat pesat di segala bidang termasuk bidang kesehatan. Kesehatan merupakan hak asasi manusia. Setiap orang mempunyai hak untuk hidup layak, baik dalam kesehatan pribadi maupun keluarganya termasuk di dalamnya mendapatkan kesehatan yang baik. Zaman dahulu jika seseorang sakit maka ia berobat ke dukun atau meracik bahan�bahan alami yang disebut obat tradisional yang dipercaya dapat menyembuhkan penyakit mereka. Setelah bidang kesehatan mengalami kemajuan, masyarakat tidak perlu lagi berobat ke dukun ataupun meracik obat sendiri, karena pemerintah telah mengadakan pembangunan kesehatan mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi�tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produkif secara sosial dan ekonomis. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dibidang kesehatan (farmasi), masyarakat semakin banyak mempunyai pilihan mengenai obat yang akan dikonsumsi guna menyembuhkan suatu penyakit. Apotek sebagai sarana penjualan obat, tentu saja menjadi piihan utama bagi masyarakat karena mutu dari obat akan terjamin dan dapat dipertanggung jawabkan. Apoteker pengelola Apotek adalah penanggung jawab atas atas segala kegiatan kefarmasian yang dilakukan di Apotek. Apoteker memiliki tugas dan kewajiban yang luas dalam hubungannya dengan pasien/pembeli obat. Hubungan ini adalah hubungan antara produsen (Apoteker) dan konsumen (pasien) yang diatur dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, seorang Apoteker tidak lepas dari kesalahan baik yang disengaja maupun tidak. Tentu saja kesalahan/kelalaian ini menimbulkan kerugian bagi pasien selaku konsumen, hal ini menarik penulis untuk meneliti dan mengkaji mengenai Bagaimana tugas dan wewenang serta tanggung jawab apoteker di apotek menurut Undang-Undang nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan Bagaimana perlindungan hukum bagi konsumen atas pelayanan Apoteker yang bekerja di Apotek ditinjau dari Undang-Undang Perlindungan Konsumen dan Undang-Undang Kesehatan.Untuk meneliti hal tersebut, penulis menggunakan metode penelitian normatif, penulis akan mengkaji segala peraturan perundang-undangan mengenai tugas, wewenang serta tanggung jawab Apoteker pengelola Apotek dan perlindungan hukum bagi komsumen yang dirugikan atas pelayanan yang diberikan Apoteker pengelola Apotek. Berdasarkan metode yang digunakan, maka terungkaplah bahwa tugas, wewenang serta tanggung jawab Apoteker pengelola Apotek bukan hanya pelayana resep saja, tetapi juga promosi, edukasi dan pelayanan residensial. Perlindungan hukum yang diberikan UU terhadap pasien selaku konsumen yang dirugikan meliputi sanksi administratif sampai sanksi pidana tergantung dari kelalaian yang Apoteker lakukan.

1.  UEU-Undergraduate-4909-ABSTRAK1_pdfriandajadi.pdf - 9 KB
2.  UEU-Undergraduate-4909-COVER1_pdfriandajadi.pdf - 18 KB
3.  UEU-Undergraduate-4909-DAFTARISI1_pdfriandajadi.pdf - 12 KB
4.  UEU-Undergraduate-4909-DAFTARPUSTAKA1_pdfriandajadi.pdf - 16 KB
5.  UEU-Undergraduate-4909-KATAPENGANTAR1_pdfriandajadi.pdf - 12 KB
6.  UEU-Undergraduate-4909-LEMBARPENGESAHAN1_pdfriandajadi.pdf - 20 KB
7.  UEU-Undergraduate-4909-LEMBARPERNYATAAN1_pdfriandajadi.pdf - 20 KB
8.  UEU-Undergraduate-4909-LEMBARPERSETUJUAN1_pdfriandajadi.pdf - 20 KB
9.  UEU-Undergraduate-4909-MOTTO1_pdfriandajadi.pdf - 21 KB

• ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN PEMBELIAN OBAT DI APOTEK BERLIANA KEBON JERUK JAKARTA
• ANALISIS DAN PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PADA APOTEK MULYA CILEDUG
• AUDIT OPERASIONAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG DALAM MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PADA APOTEK IKATAN KARYAWAN TIMAH SEJAHTERA
• LAPORAN KEGIATAN PERTEMUAN IKATAN APOTEKER INDONESIA CATURWULAN PERTAMA 2018
• FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI APOTIK MATAHARI TAHUN 2017
• PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PERILAKU ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA TENAGA KESEHATAN ASISTEN APOTEKER
• LAPORAN AKHIR PRAKTIK FARMASI KLINIK DAN PELAYANAN KEFARMASIAN (PRAKTEK KERJA LAPANGAN) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KEMBANGAN
• LAPORAN AKHIR PRAKTIK FARMASI KLINIK DAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS KECAMATAN KEBON JERUK
• LAPORAN AKHIR PRAKTIK FARMASI KLINIK DAN PELAYANAN KEFARMASIAN (PRAKTEK KERJA LAPANGAN) DI PUSKESMAS KECAMATAN KALIDERES
• LAPORAN AKHIR PRAKTIK FARMASI KLINIK DAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS KECAMATAN PALMERAH JAKARTA BARAT

• KEDUDUKAN ANAK YANG BERHUBUNGAN DENGAN HUKUM (ABH) DITINJAU DARI PERSPEKTIF VICTIMOLOGI DAN UNDANG-UNDANG NO.23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK
• PERKEMBANGAN PENERAPAN SIFAT MELAWAN HUKUM DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI
• PERBEDAAN ASUPAN CAIRAN BERDASARKAN KELOMPOK UMUR, JENIS KELAMIN, TIPE DAERAH, DAN STATUS EKONOMI PADA PENDUDUK DI PULAU SULAWESI BERDASARKAN DATA RISKESDAS TAHUN 2010
• PERBEDAAN EFEK PILATES EXERCISE DAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT MODIFICATION TERHADAP ` PENINGKATAN DAYA TAHAN OTOT PERUT PADA KELOMPOK WANITA USIA 29-35 TAHUN Oleh:
• PERBUATAN MELAWAN HUKUM ( PMH ) DALAM PHK DILAKUKAN SECARA SEPIHAK ( ANALISA KASUS PUTUSAN NO.039/PDT.G/2003/PN.JKT.BAR )
• SIKAP MAHASISWA BROADCASTING ESA UNGGUL 2012 PADA PROGRAM INDONESIA LAWAK KLUB DI TRANS7
• HUBUNGAN OBESITAS DAN POLA KONSUMSI MAKANAN BERISIKO PADA ORANG DEWASA DI PROVINSI SULAWESI UTARA (Analisis Data Sekunder Riskesdas 2007)
• POLA KONSUMSI BERDASARKAN KEJADIAN OBESITAS PADAPENDUDUK USIA DEWASA (19 � 50 TAHUN) DI PULAU SULAWESI BERDASARKAN DATA RISKESDAS 2010
• HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG HIPERTENSI DAN PENERAPAN TUGAS KELUARGA PADA ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI HIPERTENSI DI ALAM INDAH RW 007 KELURAHAN PORIS PLAWAD INDAH KECAMATAN CIPONDOH KOTA TANGERANG
• HUBUNGAN KARAKTERISTIK, ASUPAN KOLESTEROL, KALSIUM, NATRIUM, TERHADAP OBESITAS PADA WANITA MENOPAUSE PROVINSI SULAWESI UTARA BERDASARKAN DATA RISKESDAS 2010