Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan yang diciptakan khusus yang keluar langsung
dari payudara seorang ibu untuk bayi. ASI merupakan makanan bayi yang paling
sempurna, praktis, murah dan bersih karena langsung diminum dari payudara ibu
(Walyani, 2015). Menurut WHO (2012), menyusui memainkan peran besar dalam
melawan kekurangan gizi yang terkait dengan sekitar sepertiga kematian di
kalangan anak-anak balita. Menurut (Kemenkes RI (2019), cakupan bayi yang
mendapat ASI eksklusif tahun 2018 di Indonesia yaitu sebesar 68,74%.
Berdasarkan cakupan pemberian ASI eksklusif yang belum mencapai target pada
usia 6-24 bulan di Poli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Puskesmas Kecamatan
Kebon Jeruk dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah
pengetahuan, pendidikan, status pekerjaan, sikap, dan dukungan suami, dilakukan
dengan cara wawancara kepada 55 responden. Cakupan pemberian ASI eksklusif
pada tahun 2019 sebesar 68,5% dan belum mencapai target dari Sudinkes Jakarta
Barat sebesar 75%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Faktor-faktor yang
berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif pada Bayi usia 6-24 Bulan di Poli
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk Tahun 2020.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain Cross Sectional, metode
penelitian Non Probability Sampling dengan teknik Purposive Sampling. Analisis
univariat dan bivariat menggunakan metode Chi Square. Penelitian dilakukan
pada bulan Juni-Juli 2020. Hasil univariat proporsi tertinggi adalah responden
yang berpengetahuan baik (61,8%), responden yang pendidikan terakhir
menengah (49,1%), responden yang status pekerjaannya bekerja (78,2%),
responden yang sikapnya tidak mendukung (60,0%), dan responden yang
suaminya tidak mendukung (65,5%). Terdapat hubungan antara pengetahuan (p =
0,019), pendidikan (p = 0,030), status pekerjaan (p = 0,050), sikap (p = 0,018).
Tidak terdapat hubungan antara dukungan suami (p = 1,000).