World Health Organization (WHO) menyatakan keselamatan pasien merupakan
masalah kesehatan masyarakat global yang serius. Kesalahan medis dapat
disebabkan oleh faktor sistem dan fakor manusia. Insiden Keselamatan Pasien
yang merugikan adalah terkait dengan prosedur bedah (27%), kesalahan
pengobatan (18,3%) dan kesehatan infeksi terkait perawatan (12,2%). Laporan
insiden keselamatan pasien di Indonesia oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah
Sakit Indonesia berdasarkan provinsi pada kuartal 1 periode Januari-April 2010
ditemukan provinsi Jawa Barat menempati urutan tertinggi sebesar 33,33%
diantara provinsi lainnya seperti Banten 20,0%, Jawa Tengah 20,0%, DKI Jakarta
16,67%, Bali 6,67%, Jawa Timur 3,37%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku perawat dalam penerapan patient
safety Di Ruang Perawatan Rumah Sakit �X� Bekasi Tahun 2020. Penelitian
menggunakan desain cross sectional, dengan sample sebesar 36 perawat. Teknik
pengambilan sample menggunakan metode total sampling dengan analisis data
univariat dan bivariat. Penelitian dilakukan bulan Mei-September 2020. Hasil
univariat dengan proporsi seimbang yaitu pada perilaku perawat baik dan kurang
baik sebanyak 18 perawat (50%) yang lebih dominan mempengaruhi adalah usia
perawat 41-65 tahun sebanyak 14 perawat (87,5%), tingkat pendidikan vokasional
sebanyak 15 perawat (65,2%) dan masa kerja baru sebanyak 18 perawat (78,3%)
dalam penerapan budaya patient safety. Hasil bivariat terdapat hubungan antara
usia, tingkat pendidikan, masa kerja dan tidak adanya hubungan antara jenis
kelamin dan sikap terhadap perilaku penerapan budaya patient safety Diruang
Perawatan Rumah Sakit �X� Bekasi Tahun 2020.