USULAN PERBAIKAN RANCANGAN MESIN POTONG RUMPUT TIPE GENDONG BERDASARKAN ANALISIS RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSD S) DAN METODE ERGONOMIC FUNCTION DEPLOYMENT (EFD)

Para pekerja di lingkungan Sudin Pertamanan dan Hutan Kota Kecamatan Kebon Jeruk dalam melakukan pekerjaan potong rumput selalu menuntut untuk selalu berhubungan dengan mesin yang bervariasi seperti mesin yang memiliki beban. Masalah yang timbul pada pekerjaan ini adalah beban pada mesin potong rumput tipe gendong yang akan mempengaruhi keadaan fisik dari pekerja yang dapat menyebabkan keluhan sakit pada pinggang, punggung, bahu. Penelitian ini bertujuan untuk usulan perbaikan rancangan pengembangan produk mesin potong rumput yang ergonomis dan efisien. Pengolahan data diawali dengan mengenai keluhan musculoskeletal disorders dengan metode Nordic Body Map dengan hasil dari rekapitulasi kuesioner Nordic Body Map (NBM) terdapat keluhan paling banyak pada tingkat keluhan sakit sebesar 222 dengan persentase paling tinggi adalah pada keluhan bagian sakit / kaku pada leher bagian atas, punggung, bahu kiri dan pinggang. Lalu evaluasi postur kerja menggunakan metode Rapid Entire Body Assesment (REBA) yang diketahui bahwa hasil pengkategorian skor REBA pada pekerja pengguna mesin potong rumput adalah skor 8-10 yang berlevel resiko tinggi. Olah karena itu perlu dilakukan usulan perbaikan rancangan mesin potong rumput tipe gendong yang ergonomis untuk mengcover keluhan musculoskeletal disorders menggunakan metode Ergonomic Function Deployment (EFD. Pada usulan perancangan produk mesin potong rumput tipe gendong berdasarkan urutan prioritas teratas pada HOQ yaitu Pada prioritas pertama dan ketiga yaitu desain mesin yang sesuai dengan postur normal pekerja dan ukuran alat yang sesuai dengan postur pekerja memiliki hubungan yang kuat, maka usulan rancangan perbaikan pada mesin potong rumput tipe gendong yaitu mengenai ukuran panjang stik mata pisau yang dapat diatur. Hal ini dapat mengcover keluhan musculoskeletal pada pekerja sebesar 80% Pada prioritas kedua yaitu tidak mencederai pekerja. Maka untuk mengurangi getaran mesin. Hal ini dapat mengurangi getaran mesin sebesar 70%.

1.  UEU-Undergraduate-39227-Cover.Image.Marked.pdf - 495 KB
2.  UEU-Undergraduate-39227-Halaman pengesahan.Image.Marked.pdf - 501 KB
3.  UEU-Undergraduate-39227-Halaman persetujuan publikasi.Image.Marked.pdf - 340 KB
4.  UEU-Undergraduate-39227-Halaman pernyataan keaslian.Image.Marked.pdf - 303 KB
5.  UEU-Undergraduate-39227-Abstrak.Image.Marked.pdf - 492 KB
6.  UEU-Undergraduate-39227-Kata pengantar.Image.Marked.pdf - 506 KB
7.  UEU-Undergraduate-39227-Daftar isi.Image.Marked.pdf - 1315 KB
8.  UEU-Undergraduate-39227-Daftar pustaka.Image.Marked.pdf - 494 KB
9.  UEU-Undergraduate-39227-Lampiran.Image.Marked.pdf - 2407 KB
10.  UEU-Undergraduate-39227-Bab1.Image.Marked.pdf - 493 KB

• USULAN PENINGKATAN KAPASITAS MESIN DAN PERBAIKAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI PADA CV. CITRA GRAFIKA ARM+033 MANDIRI
• USULAN PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN PELANGGAN TELKOMSEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT)
• PERBAIKAN KUALITAS UNTUK MENGURANGI CACAT PRODUK FILAMENT CHIPS MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN METODE OMAX DI PT. INDONESIA TORAY SYNTHETICS
• USULAN PERBAIKAN ELEMEN KERJA UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI
• USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA LINI PRODUKSI BRAISIERE DI PT. INDONESIA WACOAL
• PERBAIKAN KUALITAS PADA PRODUK KALENG KEMASAN MINUMAN UKURAN 250 ML DENGAN METODE SIX SIGMA DMAIC (STUDI KASUS PT. UNITED CAN CO. LTD.)
• ANALISIS HUBUNGAN PELAYANAN PERBAIKAN MOTOR SUZUKI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Studi Kasus Pada Indomobil Jaya Agung Cabang Daan Mogot)
• PERANAN INSPEKTORAT JENDERAL ATAS PENGENDALIAN AKTIVA TETAP UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN PADA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
• EVALUASI MANFAAT PROYEK DAN DAMPAK PERBAIKAN KAMPUNG (KIP)DI KABUPATEN BOGOR
• EFEK PENAMBAHAN CONTRACT RELAX STRETCHING M. ILIOPSOAS PADA INTERVENSI CORE STABILITY EXERCISES TERHADAP PERBAIKAN POSTUR HIPERLORDOSIS PADA INDIVIDU OVERWEIGHT