Kelelahan mata adalah gangguan yang dialami mata karena otot - ototnya yang dipaksa bekerja keras terutama saat harus melihat objek dekat dalam jangka waktu lama. Gejala-gejala seseorang mengalami kelelahan mata antara lain nyeri atau terasa berdenyut di sekitar mata, pandangan kabur, pendangan ganda, sulit dalam memfokuskan penglihatan, mata perih, mata merah, mata berair, sakit kepala, dan pusing disertai mual. Data organisasi kesehatan dunia World Health Organization (WHO) pada tahun 2002 menunjukkan angka kejadian berkisar 40 � 90 persen yang mengalami kelelahan mata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan kelelahan mata pada pekerja pengguna komputer di PT. Yanmar Diesel Indonesia. Menggunakan metode Kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel 63 pekerja pengguna komputer di PT. Yanmar Diesel Indonesia. Instrumen penelitian Kuesioner, Lux meter, dan Mistar. Teknis analisis menggunakan chi-square. Didapat hasil bahwa ada hubungan antara Umur dengan keluhan kelelahan mata (P value = 0,003 < 0,05, 95% CI 2,040-31,373 OR 8,000), ada hubungannya antara jarak monitor dengan keluhan kelelahan mata (P value = 0,009 < 0,05, 95% CI 1,394-13,058 OR 4,267), ada hubungannya antara tingkat pencahayaan dengan keluhan kelelahan mata (P value = 0,018 < 0,05, 95% CI 1,221-12.224 OR 3,864), ada hubungannya antara kelainan refraksi dengan keluhan kelelahan mata (P value = 0,012 < 0,05, 95% CI 1,326-15,277, OR 4,500), tidak ada hubungannya antara istirahat mata dengan keluhan kelelahan mata (P value = 0,453 > 0,05, 95% CI 0,524-8,655 OR 2,129). Untuk mengurangi keluhan kelelahan mata pada pekerja, saran yang diajukan bagi perusahaan adalah mengganti lampu yang mati dan memberikan penerangan sesuai dengan standar yang dianjurkan untuk ruangan kerja berkomputer yaitu sebesar 300 lux dan melakukan pemeriksaan mata secara berkala bagi pekerja.