STUDI PEMBUATAN NORI DENGAN PENAMBAHAN BAYAM MERAH (ALTERNANTHERA AMOENA VOSS) DAN DAUN KATUK (SAURAPUS ADROGYNUS) SEBAGAI SUMBER SERAT

Latar belakang: Indonesia sangat kaya akan sayuran. Namun, patut disayangkan jika konsumsi sayuran masyarakat kita masih relatif rendah. Sayuran kaya akan serat yang bersifat cukup keras dan padat untuk mempermudah kerja sistem pencernaan, terutama mendorong makanan pada usus. Dalam sehari kebutuhan serat untuk usia >10 tahun pada laki-laki sebanyak 30g dan untuk perempuan sebanyak 28g menurut AKG 2013. Dari hasil Riskesdas lebih dari 90% penduduk usia >10 tahun masih kurang konsumsi sayuran dan hasil data Badan Pusat Statistik Konsumsi Sayur dan Buah 2015 dan Survei Konsumsi Makanan Individu menyatakan bahwa konsumsi sayuran perorang dalam seminggu pada bayam masih rendah hanya 0.077 kg. Tujuan: Mengetahui pengaruh pembuatan nori dengan penambahan bayam merah dan daun katuk terhadap kandungan serat yang terdapat di dalamnya. Metode: jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan menggunakan instrumen Visual Analog Scale (VAS) dengan empat variasi konsentrasi daun bayam merah dan daun katuk yang berbeda yaitu 25%;5%, 20%;10%, 15%:15%, 10%;20%. Uji statistik yang digunakan adalah uji One Way Anova dilanjutkan dengan uji Bonferroni. Hasil: Berdasarkan uji organoleptik nori yang terpilih yaitu T1 dengan konsentrasi daun bayam merah 25 % daun katuk 5%. Untuk hasil mutu hedonik terdapat perbedaan dari segi warna, aroma, dan tekstur. Hasil uji analisis nilai gizi nori T2 yaitu kadar air 10.18%, kadar abu 18.98%, lemak 4.80%, protein 18.56%, serat 15.89%, dan karbohidrat 52.53%. Kesimpulan: Nori penambahan daun bayam merah dan daun katuk mempunyai pengaruh dalam uji organoleptik dan nilai gizi. bagi penelitian selanjutnya diharapkan mengurangi after taste rasa pahit pada produk dan melakukan uji daya simpan.

1.  UEU-Undergraduate-13049-Cover.Image.Marked.pdf - 143 KB
2.  UEU-Undergraduate-13049-Halaman Pengesahan.Image.Marked.pdf - 632 KB
3.  UEU-Undergraduate-13049-Halaman Persetujuan Publikasi.Image.Marked.pdf - 579 KB
4.  UEU-Undergraduate-13049-Halaman Keaslian.Image.Marked.pdf - 350 KB
5.  UEU-Undergraduate-13049-Abstrak.Image.Marked.pdf - 140 KB
6.  UEU-Undergraduate-13049-Daftar Isi.Image.Marked.pdf - 278 KB
7.  UEU-Undergraduate-13049-Daftar Tabel.Image.Marked.pdf - 268 KB
8.  UEU-Undergraduate-13049-Daftar Gambar.Image.Marked.pdf - 267 KB
9.  UEU-Undergraduate-13049-Daftar Grafik.Image.Marked.pdf - 266 KB
10.  UEU-Undergraduate-13049-Daftar Lampiran.Image.Marked.pdf - 265 KB
11.  UEU-Undergraduate-13049-Daftar Referensi.Image.Marked.pdf - 415 KB
12.  UEU-Undergraduate-13049-Lampiran.Image.Marked.pdf - 1986 KB
13.  UEU-Undergraduate-13049-Ucapan Terimakasih.Image.Marked.pdf - 374 KB
14.  UEU-Undergraduate-13049-BabI.Image.Marked.pdf - 549 KB

• PERBANDINGAN ASUPAN ENERGI DAN ZAT GIZI MAKRO PADA ANAK SD (6-12 TAHUN) BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DI PROVINSI NTB & NTT (ANALISIS DATA SEKUNDER RISKESDAS 2010)
• HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU SERTA KETERPAPARAN IKLAN SUSU FORMULA SELAMA KEHAMILAN TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA PAKUALAM, KECAMATAN PAKUHAJI, KABUPATEN TANGERANG
• PERBEDAAN ASUPAN SERAT DAN CAIRAN BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS EKONOMI DAN STATUS GIZI PADA LANSIA DI PROVINSI RIAU (Analisis Data Sekunder Riskesdas Tahun 2010)
• HUBUNGAN KARAKTERISTIK, CITRA TUBUH DAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI TINGKAT II JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
• HUBUNGAN KONSUMSI ENERGI, PROTEIN, FE, STATUS GIZI , KADAR HEMOGLOBIN (HB) DAN PRESTASI BELAJAR SANTRIWATI DI TSANAWIYAH PONDOK PESANTREN BABUSSALAM PENIRAMAN KECAMATAN SUNGAI PINYUH KABUPATEN PONTIANAK TAHUN 2013
• PERBEDAAN KADAR HAEMOGLOBIN DAN KADAR ALBUMIN BERDASARKAN STATUS GIZI PENDERITA SCHIZOPHRENIA SETELAH DIBERIKAN DIET 3000 KKAL DI RS JIWA DR.SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA
• PENGARUH SUBSTITUSI PASTA TEMPE DAN METODE PANGGANG TERHADAP NILAI GIZI, MASA SIMPAN, DAN DAYA TERIMA DONAT
• HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI, ASUPAN ENERGI SERTA PROTEIN DAN UMUR MENARCHE SISWI STRADA BUDI LUHUR USIA 9 � 13 TAHUN
• PERBANDINGAN STATUS GIZI REMAJA USIA 15-18 TAHUN DIPEDESAAN DAN DIPERKOTAAN DI PROVINSI JAWA TIMUR SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
• HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANGTUA TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI ANAK DI KELAS A TK.KUSUMA BANGSA CICURUG SUKABUMI JAWA BARAT