Stres kerja yang merugikan akan merubah perilaku pekerja yang berdampak pada penurunan produkstivitas kerja. Pekerjaan fabrikasi memiliki target pekerjaan yang tinggi namun dengan tenggat waktu yang sedikit dan tetap dituntun untuk menjaga kualitas pekerjaan. Hal ini rentan menyebabkan stress pada pekerja sehingga tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan stres kerja pada pekerja fabrikasi di PT X Tahun 2022. Desain penelitian yaitu cross sectional dengan besar sampel 50 pekerja bagian fabrikasi PT X. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling. Data akan dianalisis dengan analisis univariat dan bivariat dengan uji Uji Chi Square dan Fisher�s Exact. Hasil univariat menunjukkan proporsi tertinggi yaitu pekerja mengalami stress tinggi sebanyak 36 pekerja (72,0%), merasakan tuntutan tugas tinggi sebanyak 31 pekerja (62,0%), memiliki umur berisiko sebanyak 39 pekerja (78,0%), memiliki masa kerja baru sebanyak 38 pekerja (76,0%), dan sudah kawin sebanyak 44 pekerja (88,0%). Hasil bivariat menunjukkan terdapat hubungan antara tuntutan tugas (PR=1,84, CI 95% (1,12 � 3,01), dan umur (PR=3,10, CI 95% (1,17 � 8,22) terhadap stress kerja. Tidak adanya hubungan antara masa kerja (PR=1,38 CI 95% (0,88 � 2,85) dan status perkawinan (PR=1,50 CI 95% (0,66 � 3,40) terhadap stress kerja. Perusahaan perlu memperhatikan tuntutan tugas yang diterima setiap pekerja, diharapkan tuntutan tugas yang diterima oleh pekerja tidak melebihi kapasitasnya.