Banyak penelitian menemukan pasien demensia Alzheimer rentan terkena
risiko kasus DRP (Drug Related Problem). Karena itu, peneliti merasa
perlu untuk mengevaluasi kasus DRP yang meliputi interaksi obat dan
dosis tinggi pada peresepan pasien demensia Alzheimer tahun 2021 agar
dapat mengoptimalkan terapi penggunaan obat demensia di RS Pusat Otak
Nasional. Metode penelitian kuantitatif deskriptif dan retrospektif. Jumlah
resep berdasarkan usia yang terbanyak adalah berusia di atas 69 tahun
diperoleh 130 resep (38,30%), jumlah resep terbanyak berdasarkan jenis
kelamin adalah laki-laki diperoleh 213 resep (62,80%), jenis demensia
Alzheimer adalah demensia Alzheimer-vaskular diperoleh 168 resep
(49,6%), dan jenis komorbid adalah kardiovaskular diperoleh 251 resep
(68,39%) yang memiliki multikomorbid diperoleh 325 resep (95,9%),
resep untuk laki-laki yang mengidap stroke diperoleh 129 resep (38,1%),
berdasarkan golongan obat demensia adalah inhibitor kolinesterase dan
vitamin diperoleh 186 resep (54,90%), dan regimen terapi demensia secara
politerapi diperoleh 193 resep (56,90%). Kasus DRP yang terjadi sebagian
besar adalah kasus interaksi obat sebanyak 263 resep (77,58%) yang
meliputi moderate diperoleh 242 resep (71,4%), minor diperoleh sebanyak
21 resep (6,2%), tidak teridentifikasi diperoleh 76 resep (22,4%) dan dosis
tinggi diperoleh 1 resep (0,3%). Jumlah resep berdasarkan mekanisme
interaksi obat diperoleh farmakodinamik sebanyak 471 resep (88,37%),
dan farmakokinetik sebanyak 62 resep (11,63%).