HUBUNGAN ASUPAN VITAMIN A, KONSUMSI BUAH DAN SAYUR TERHADAP KEJADIAN LOW VISION PADA ANAK USIA 7-12 TAHUN DI PROVINSI BENGKULU (ANALISIS DATA SEKUNDER RISKESDAS TAHUN 2010)

Hubungan Asupan Vitamin A, Konsumsi Buah dan Sayur dengan Kejadian Low Vision Pada Anak Usia Sekolah 7-12 Tahun di Provinsi Bengkulu. (Analisa Data Sekunder Riskesdas Tahun 2007)xi, VI Bab, 98 Halaman, 16 Tabel, 5 Grafik Latar Belakang : Low vision tidak sama dengan kebutaan. Tidak seperti orang yang buta, orang dengan low vision memiliki beberapa pandangan yang berguna. Low vision terjadi karena beberapa faktor seperti kelahiran yang terlalu muda (premature), infeksi ibu ketika hamil, kelainan refraksi, asupan yang tidak memadai, pola dan kebiasaan makan yang salah serta defisiensi vitamin A. Tujuan : Mengetahui hubungan asupan vitamin A, konsumsi buah dan sayur dengankejadian low vision pada anak usia 7-12 tahun di Provinsi Bengkulu tahun 2007.Metode Penelitian : Data yang digunakan data sekunder Riskesdas 2007, dengan pendekatan cross-sectiona, dengan jumlah sampel keseluruhan (n = 894). Menggunakan uji statistik uji ttest independent dan uji chi square. Hasil : Rata-rata responden berusia 9 tahun 5 bulan. Rata-rata asupan vitamin A 173.19 �g. Persentase konsumsi buah adalah 89.1% (kurang), dan 10.9% (cukup). Persentase konsumsisayur adalah 91.7% (kurang), dan 8.3% (cukup). Tidak ada hubungan asupan vitamin A,konsumsi buah dan sayur dengan kejadian low vision (p≥0.05). Kesimpulan : Perlu adanya perhatian dari orangtua mengenai asupan vitamin A, konsumsi buah dan sayur serta perhatian dari pihak yang terkait mengenai prevalensi low vision. Perlu adanya peningkatan program penyuluhan kesehatan dan gizi. Kata kunci : Vitamin A, konsumsi buah dan sayur, low vision


Alt. Description

Relationship between Vitamin A Intake, Fruit and Vegetable Consumption with the Incident of Low Vision In School Age Children 7-12 Years in Bengkulu Province. (2007 Riskesdas Secondary Data Analysis)xi, VI Chapter, 98 Pages, 16 Tables, 5 Graphs Background: Low vision is not the same as blindness. Not like a blind person, people with low vision have some useful insights. Low vision occurs due to several factors such as birth that is too young (premature), maternal infection during pregnancy, refractive errors, inadequate intake, wrong eating patterns and habits and vitamin A deficiency. Objective: To determine the relationship between vitamin A intake, fruit and vegetable consumption and the incidence of low vision in children aged 7-12 years in Bengkulu Province in 2007. Research Method: The data used is secondary data from Riskesdas 2007, with an approach cross-sectiona, with a total sample size (n = 894). Using statistical tests, independent t-test and chi square test. Results: The average age of respondents was 9 years 5 months. The average intake of vitamin A was 173.19 �g. The percentage of fruit consumption is 89.1% (less), and 10.9% (sufficient). The percentage of vegetable consumption is 91.7% (less) and 8.3% (sufficient). There was no relationship between vitamin A intake, fruit and vegetable consumption and the incidence of low vision (p≥0.05). Conclusion: Parents need to pay attention to vitamin A intake and consumption fruit and vegetables as well as attention from related parties regarding the prevalence of low vision. Need there is an increase in health and nutrition education programs. Key words: Vitamin A, fruit and vegetable consumption, low vision

1.  UEU-Undergraduate-2325-COVER.pdf - 20 KB
2.  UEU-Undergraduate-2325-KATA PENGANTAR.pdf - 12 KB
3.  UEU-Undergraduate-2325-DAFTAR ISI.pdf - 49 KB
4.  UEU-Undergraduate-2325-SURAT PERNYATAAN.pdf - 3021 KB
5.  UEU-Undergraduate-2325-SURAT PENGESAHAN.pdf - 2614 KB
6.  UEU-Undergraduate-2325-SURAT PERSETUJUAN.pdf - 2329 KB
7.  UEU-Undergraduate-2325-KATA PENGANTAR.pdf - 206 KB
8.  UEU-Undergraduate-2325-DAFTAR ISI.pdf - 98 KB
9.  UEU-Undergraduate-2325-DAFTAR TABEL.pdf - 83 KB
10.  UEU-Undergraduate-2325-DAFTAR GRAFIK.pdf - 81 KB
11.  UEU-Undergraduate-2325-ABSTRAK.pdf - 163 KB
12.  UEU-Undergraduate-2325-RIWAYAT HIDUP PENULIS.pdf - 184 KB
13.  UEU-Undergraduate-2325-Daftar Pustaka.pdf - 334 KB
14.  UEU-Undergraduate-2325-BAB1.pdf - 183 KB

• DAYA TERIMA DAN ANALISIS KOMPOSISI ZAT GIZI PADA SELAI BUAH NAGA
• HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN KELUARGA TERHADAP KONSUMSI SERAT (SAYUR, BUAH, KACANG) PADA LANSIA USIA 60-74 TAHUN DI PULAU SUMATERA (ANALISIS DATA SEKUNDER RISKESDAS 2010)
• PENGARUH KEUNIKAN KONSUMEN DALAM MERESPON SEBUAH KONTEN VIRAL
• HUBUNGAN ASUPAN KALSIUM, PROTEIN, VITAMIN A, C, DAN D TERHADAP KEPADATAN MINERAL TULANG ATLET RENANG DI ASRAMA ATLET RAGUNAN TAHUN 2013
• HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI MIE INSTAN, ASUPAN (ENERGI, PROTEIN, VITAMIN A DAN STATUS GIZI LAKI-LAKI USIA 19-29 TAHUN DI SUMATRA (ANALISIS DATA SEKUNDER RISKESDAS 2010)
• NILAI ORGANOLEPTIK DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA ES KRIM DENGAN PENAMBAHAN KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L)
• PERBEDAAN DAYA TERIMA DAN KOMPOSISI ZAT GIZI PADA SIRUP BUAH MELODI YANG DIBANDINGKAN SIRUP BUAH MELON
• PENGARUH IMBANGAN TEPUNG TAPIOKA (Cassava sp.),TEPUNG KEPALA IKAN TENGGIRI (Scomberomorus sp.)DAN BIT(Beta vulgaris) TERHADAP KUALITAS(SIFATORGANOLEPTIK,KADAR PROTEIN, KADAR ABU, KALSIUM DAN VITAMIN A)KERUPUK
• HUBUNGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH SERTA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) TERHADAP PROFIL LEMAK DARAH PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS KEBON JERUK TAHUN 2011
• PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI BUAH BIT TERHADAP MUTU ORGANOLEPTIK DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDANKUE BOLU KUKUS