HUBUNGAN MOBILITAS ANKLE TERHADAP AGILITY PADA PEMAIN BULUTANGKIS

Tujuan: Mengetahui hubungan mobilitas Ankle terhadap agility pada pemain bulutangkis Metode: Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental berupa studi korelasi untuk menganalisis hubungan mobilitas ankle terhadap agility pada pemain bulutangkis. Alat ukur yang digunakan adalah goniometer untuk mobilitas ankle dan T-Test Agility untuk Agility. Hasil: uji hipotesis menggunakan Spearman-rank correlation menunjukan terdapat hubungan antara mobilitas ankle dengan agility (p<0,05) dengan kekuatan korelasi mobilitas ankle (dorsal, inversi, inversi, eversi) sebesar -0,451*, -0,609**, -0,445*, -0,488** artinya, tingkat hubungan antara mobilitas ankle dengan agility adalah sebesar -0,451, -0,609, -0,445, -0,488 terhadap agility. Tanda bintang (**) artinya korelasi bernilai signifikan sebesar 0,01, Tanda bintang (*) artinya korelasi bernilai signifikan sebesar 0,05. Angka koefisiensi korelasi pada hasil semua gerakaan adalah negatif, sehingga mobilitas ankle dengan agility bersifat tidak searah, dimana semakin besar nilai mobilitas ankle maka semakin singkat waktu tempuh agility khususnya pada pemain bulutangkis. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara Mobilitas ankle terhadap Agility pada pemain bulutangkis.

1.  UEU-Undergraduate-36572-COVER.Image.Marked.pdf - 447 KB
2.  UEU-Undergraduate-36572-HALAMAN PENGESAHAN.Image.Marked.pdf - 461 KB
3.  UEU-Undergraduate-36572-HALAMAN PERSETUJUAN.Image.Marked.pdf - 451 KB
4.  UEU-Undergraduate-36572-ABSTRAK.Image.Marked.pdf - 493 KB
5.  UEU-Undergraduate-36572-KATA PENGANTAR.Image.Marked.pdf - 428 KB
6.  UEU-Undergraduate-36572-DAFTAR ISI.Image.Marked.pdf - 484 KB
7.  UEU-Undergraduate-36572-DAFTAR PUSTAKA.Image.Marked.pdf - 436 KB
8.  UEU-Undergraduate-36572-LAMPIRAN.Image.Marked.pdf - 1459 KB
9.  UEU-Undergraduate-36572-BAB1.Image.Marked.pdf - 506 KB

• PENAMBAHAN AUTO STRETCHING DAPAT MENINGKATKAN MOBILITAS CERVICAL LEBIH BAIK DARI PADA HANYA INTERVENSI MICROWAVE DIATHERMY DAN ULTRASOUND PADA KASUS SPONDYLOARTHROSIS CERVICAL
• PERBEDAAN PENAMBAHAN THORACIC SPINE THRUST MANIPULATION PADA INTERVENSI MWD DAN MCKENZIE EXTENSION EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN MOBILITAS DAN PENURUNAN DISABILITAS KASUS CERVICAL DERANGEMENT
• PENAMBAHAN MUSCLE ENERGY TECNIQUE PADA INTERVENSI THORACIC EXTENTION EXERCISE LEBIH BAIK DALAM MENINGKATKAN MOBILITAS DAN MENURUNKAN DISABILITAS KASUS THORACAL JOINT BLOCKADE DI PONDOK PESANTREN AL ASHRIYYAH NURUL IMAN
• ASUHAN KEPERAWATAN HAMBATAN MOBILITAS FISIK PADA KLIEN STROKE NON HEMORAGIK DI RUANG PERAWATAN UMUM LANTAI 6 RSPAD GATOT SOEBROTO JAKARTA PUSAT
• PENAMBAHAN INTERVENSI CORE STABILITY EXERCISE PADA INTERVENSI SNAGS 3D FLEXION LEBIH BAIK DALAM MENINGKATKAN MOBILITAS DAN MENURUNKAN DISABILITAS PINGGANG PADA SPONDYLOARTHROSIS LUMBAL
• PERBEDAAN INTERVENSI POLD METHOD DAN MC.KENZIE EXERCISE DENGAN TRACTION INTERMITTENT DAN MC.KENZIE EXERCISE TERHADAP PENURUNAN NYERI DAN MOBILITAS LUMBAL PADA KASUS NYERI PINGGANG DISKOGENIK
• PERBEDAAN EFEK PENAMBAHAN SUSTAINED NATURAL APOPHYSEAL GLIDE EXTENSION CERVICAL PADA POSTURAL CORRECTION EXERCISE DALAM MENINGKATKAN MOBILITAS LEHER PADA KASUS FORWARD HEAD POSTURE AKIBAT PENGGUNAAN SMARTPHONE
• PERBEDAAN POLD METHOD DENGAN SNAGS EXTENSION TERHADAP PENURUNAN DISABILITAS DAN PENINGKATAN MOBILITAS FLEKSI LUMBAL PADA KASUS NYERI PINGGANG DISKOGENIK
• HUBUNGAN MOBILITAS ANKLE DENGAN TINGGI LOMPATAN PADA PEMAIN BOLA VOLI
• EFEK PENAMBAHAN MOBILIZATION WITH MOVEMENT PADA STRETCHING EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN MOBILITAS SENDI PADA KASUS OSTEOARTHRITIS LUTUT