PERBEDAAN WALL SLIDE EXERCISE DAN SQUAT EXERCISE DALAM PENINGKATAN KEKUATAN OTOT QUADRICEPS

Kekuatan otot quadriceps dapat meningkat dengan pemberian latihan peningkatan kekuatan otot diantaranya adalah dengan latihan wall slide dan squat . Tetapi apakah latihan wall slide dan squat memiliki perbedaan pengaruh dalam meningkatkan kekuatan otot quadriceps. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti apakah ada perbedaan dari kedua bentuk latihan tersebut. Penulis memberikan hipotesa �Ada perbedaan pengaruh pemberian latihan wall slide�s Exercise dengan latihan squat exercise terhadap peningkatan kekuatan otot quadriceps�. Empat puluh sample yang sehat terdiri dari enam laki-laki dan tiga puluh empat perempuan berpartisipasi dalam penelitian ini. Dengan pengukuran kekuatan otot sebelum dan sesudahnya menggunakan dynamometer. Distribusi sample yang didapat dari sample ini adalah bersifat tidak normal dimana keduanya memiliki nilai mean median modus tidak berhimpitan, untuk uji homogenitasnya dengan menggunakan uji Mann Whitney didapat hasil P = 0,835 (P>0,05) yang berarti tidak terdapat perbedaan kekuatan otot yang signifikan, dan uji signifikan untuk kedua perlakuan sebelum dan sesudah dengan menggunakan uji Wilcoxon keduanya mendapatkan hasil yang sama yaitu P = 0,000 (P<0,05) yang berarti terdapat pengaruh yang sangat signifikan, untuk uji beda duan perlakuan dengan menggunakan uji Mann-Whitney didapat hasil P = 0,01 (P<0,05) yang artinya terdapat perbedaan yang singifikan dalam peningkatan kekuatan otot quadriceps. Kekuatan otot quadriceps dapat meningkat dikarenakan adanya proses adaptasi otot terhadap latihan peningkatan kekuatan otot yang secara fisiologis dibagi menjadi beberapa jenis adaptasi diantaranya adptasi, neurological yang berlangsung mulai pada minggu ke dua latihan sampai bulan kelima dimana didalamnya juga remasuk adaptasi struktural dan metabolik. Perbedaan peningkatan kekuatan otot pada latihan wallslide dan squat terletak pada rasio mekanikal dari lever yang digunakan pada masing-masing bentuk latihanyang menyebabkan momentum pada pada kedua bentuk latihan menjadi berbeda dan pada akhirnya benban yang diterima pada otot quadriceps dalam kedua bentuk latihan ini adalah berbeda.

1.  UEU-Undergraduate-5019-ABSTRAK1_PujiSantoso2002-35-045.pdf - 9 KB
2.  UEU-Undergraduate-5019-COVER1_PujiSantoso2002-35-045.pdf - 39 KB
3.  UEU-Undergraduate-5019-DAFTARISI1_PujiSantoso2002-35-045.pdf - 13 KB
4.  UEU-Undergraduate-5019-DAFTARPUSTAKA1_PujiSantoso2002-35-045.pdf - 10 KB
5.  UEU-Undergraduate-5019-KATAPENGANTAR1_PujiSantoso2002-35-045.pdf - 9 KB
6.  UEU-Undergraduate-5019-LAMPIRAN1_PujiSantoso2002-35-045.pdf - 28 KB
7.  UEU-Undergraduate-5019-LEMBARPENGESAHAN1_PujiSantoso2002-35-045.pdf - 6 KB

• BEDA PENGARUH PEMBERIAN MWD, US, DAN CONTRACT RELAX STRETCHING DENGAN MWD, US DAN MOBILISASI TRANSLASI C0-C1 TERHADAP PENGURANGAN NYERI AKIBAT KEKAKUAN OTOT-OTOT SUBOCCIPITAL
• KOMBINASI LATIHAN ISOMETRIK OTOT INTRINSIK TELAPAK KAKI DAN JALAN TANDEM LEBIH BAIK DARIPADA HANYA LATIHAN JALAN TANDEM DALAM MENINGKATKAN KESEIMBANGAN BERDIRI SATU KAKI PADA SISWA PGRI 56 CIPUTAT
• BEDA EFEK LATIHAN WALL SQUAT DAN SQUAT RESISTANCE TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN OTOT QUADRICEPS PADA REMAJA USIA 17-21 TAHUN
• PENGARUH POST NATAL EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT PERUT PASCA MELAHIRKAN PADA MULTIPARA
• PERBEDAAN PENGARUH PENAMBAHAN PEREGANGAN OTOT PECTORALIS PADA INTERVENSI MWD DAN US TERHADAP PENGURANGAN NYERI AKIBAT PECTORALIS MINOR SYNDROME
• HUBUNGAN INTENSITAS PENCAHAYAAN DENGAN KELUHAN KELELAHAN OTOT MATA PADA KARYAWAN BACK OFFICE LANTAI 5 DI SILOAM HOSPITALS KEBON JERUK JAKARTA BARAT
• PENAMBAHAN KINESIO TAPING OTOT QUADRICEPS PADA LATIHAN PENGUATAN OTOT FLEKSI JARI KAKI LEBIH BAIK DARIPADA LATIHAN PENGUATAN OTOT FLEKSI JARI KAKI SAJA TERHADAP PENINGKATAN KESEIMBANGAN CONGENITAL FLAT FOOT SANTRI PONPES NUR MEDINA USIA 14-20 TAHUN
• PERBEDAAN EFEK PILATES EXERCISE DAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT MODIFICATION TERHADAP ` PENINGKATAN DAYA TAHAN OTOT PERUT PADA KELOMPOK WANITA USIA 29-35 TAHUN Oleh:
• PERANCANGAN PROTOTYPE STERILISASI BUSWAY TRANSJAKARTA MENGGUNAKAN SYSTEM MIKROKONTROLLER AT89S52
• LATIHAN STABILITASI SCAPULA DENGAN PROPRIOCEPTIVE NEUROMUSCULAR FACILITATION LEBIH BAIK DARI PADA LATIHAN PENGUATAN OTOT LENGAN SECARA KONVENSIONAL DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERAIH PADA PASIEN PASCA STROKE

• HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI POLIKLINIK SWASTA RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS
• GAMBARAN HEALTHY INTERPERSONAL RELATIONSHIP PADA FACEBOOKER DI UNIVERSITAS ESA UNGGUL
• Evaluation of electromyography in patients with long-term low-back pain and in healthy subjects
• HUBUNGAN PENGETAHUAN KARYAWAN TENTANG PROSES KLAIM DAN KECEPATAN PROSES KLAIM PADA DEPARTEMEN CLAIM HEALTH REIMBURSEMENT DI PT LIPPO GENERAL INSURANCE TBK. TAHUN 2014
• HUBUNGAN PENERAPAN PRINSIP KEWASPADAAN STANDAR PADA PERAWAT TERHADAP RISIKO KEJADIAN HEALTHCARE ASSOCIATED INFECTIONS (HAIs) DI RSCM KENCANA TAHUN 2016
• INTERNATIONAL ON SEMINAR GLOBAL HEALTH
• PEER REVIEW : ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PEMOHON BAGIAN PERIJINAN PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL DI SUKU DINAS PELAYANAN KESEHATAN KODYA JAKARTA BARAT
• PEER REVIEW : GRANULARITY EFFECT OF PATIENT S MEDICATION COMPLIANCE MODERATED BY COMMUNICATOR
• PEER REVIEW APPLIED WEBQUAL 4.0 TO EVALUATE SMART SYSTEM IN RSAB HARAPAN KITA FOR HEALTH GOOD SERVICES
• HUBUNGAN LAMA MENDERITA DAN HEALTH LOCUS OF CONTROL DENGAN KEPATUHAN DIET PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JAMBE TANGERANG BANTEN DI MASA PANDEMI COVID-19