Latar Belakang : BBLR termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas,
dan disabilitas neonatus, bayi, dan anak serta memberikan dampak jangka panjang terhadap
kehidupannya di masa depan. Berdasarkan Profil Kesehatan Kota Tangerang tahun 2015 dari
36,062 bayi lahir hidup terdapat 304 bayi atau dalam persentase sebesar 0,8% bayi yang
BBLR.
Tujuan : Untuk mengetahui faktor � faktor yang berhubungan dengan kejadian berat bayi
lahir rendah (BBLR) di Puskesmas Larangan Utara Kota Tangerang.
Metode : Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif analitik
menggunakan desain penelitian cross sectional dengan teknik pengambilan sampel
menggunakan total sampling. Data dari variabel dianalisis dengan menggunakan uji chisquare
dan multivariabel dengan uji analisis regresi logistik berganda.
Hasil : Hasil analisis bivariat menunjukan hubungan antara usia ibu (p=0,020), pendidikan
ibu (p = 0,072), jumlah paritas (p=0,044), jarak kehamilan (p=0,044), pertambahan berat
badan ibu selama kehamilan (p=0,022), status lingkar lengan atas (LILA) (p=0,010),
kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe (p=0,042), status anemia (p=0,022), kunjungan ANC
(p=0,001) dan penyakit penyerta ibu (p=0,035) dengan kejadian BBLR. Hasil analisis
multivariabel menunjukan bahwa usia ibu yang paling berpengaruh terhadap kejadian berat
bayi lahir rendah (BBLR) (OR = 14,840).
Kesimpulan : Terdapat hubungan antara karakteristik ibu (usia ibu, pendidikan ibu, jumlah
paritas, jarak kehamilan), pertambahan berat badan ibu selama kehamilan, status lingkar
lengan atas (LILA), kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe, status anemia, kunjungan ANC, dan
penyakit penyerta ibu selama kehamilan dengan kejadian BBLR. Variabel yang paling
berpengaruh terhadap kejadian berat bayi lahir rendah (BBLR) adalah usia ibu.