Latar Belakang: Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan bakteri
Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang berbagai organ terutama paru-paru. Salah satu
yang mempengaruhinya adalah perilaku hidup yang tidak sehat maka dapat menyebabkan terkena
penyakit infeksi dan terjadi penurunan status gizi. Status gizi yang buruk dapat memperberat penyakit
infeksinya sehingga dapat menyebabkan terjadinya kegagalan konversi pada penderita TB.
Tujuan: Mengetahui hubungan perilaku perawatan mandiri dengan status gizi dan konversi dahak
pasien TB paru rawat jalan di RSUP Persahabatan.
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Populasi
penelitian ini adalah pasien TB Paru BTA positif yang menjalani rawat jalan Klinik Paru RSUP
Persahabatan, yang sedang menjalani pengobatan Obat Anti Tuberkulosis (OAT), dan akhir bulan ke 2
melakukan pemeriksaan dahaknya dengan sampel sebanyak 30 responden. Data yang diambil dalam
penelitian ini berupa asupan energi, asupan protein, perilaku hidup bersih dan sehat, kepatuhan
berobat, status gizi, konversi dahak dilakukan oleh peneliti. Analisa data penelitian ini menggunakan
uji Chi-square.
Hasil Penelitian: Dari hasil penelitian didapatkan bahwa responden laki-laki lebih banyak yaitu 22
orang (73,3%), kelompok usia paling banyak yaitu kisaran 30-49 tahun sebanyak 12 orang (40,0%),
asupan energi dan protein kurang sebanyak 16 orang (53,3%), pasien yang tidak patuh berobat 16
orang (53,3%), Perilaku Hidup Bersih dan Sehat kategori kurang 15 orang (50,0%), status gizi normal
18 orang (60,0%), dan tidak mengalami konversi dahak 17 orang (56,7%). Terdapat hubungan antara
asupan energi (p=0,007), asupan protein (p=0,007), perilaku hidup bersih dan sehat (p=0,003), dengan
status gizi. Tidak terdapat hubungan kepatuhan berobat dengan status gizi (p=0,052). Tidak terdapat
hubungan asupan energi (p=0,491), asupan protein (p=0,491) dengan konversi dahak. Terdapat
hubungan kepatuhan berobat (p=0,000), perilaku hidup bersih dan sehat (p=0,001) dengan konversi
dahak. Kesimpulan: Perilaku hidup bersih dan sehat memiliki hubungan yang signifikan dengan status gizi
dan konversi dahak.