PENGARUH EDUKASI GIZI EMPIRE SEBELUM RAMADAN TERHADAP ASUPAN ZAT GIZI MAKRO, SERAT, GULA DAN AKTIVITAS FISIK PADA REMAJA PUTRI DENGAN GIZI LEBIH

Latar Belakang: Prevalensi gizi lebih pada remaja usia 13-18 tahun sebesar 7.1% hingga 14.1% diantara tahun 1993 dan 2014. Kesadaran dan Puasa Ramadan telah menjadi alternatif pilihan untuk mengatasi gizi lebih. Tujuan: Kita mengevaluasi efektivitas Intervensi Sadar Puasa Ramadan (ISPR) versus Standar Diet Puasa Ramadan (SDPR) pada remaja putri dengan gizi lebih untuk memperbaiki asupan makanan dan aktivitas fisik. Metode: 48 remaja putri dengan gizi lebih dari Sekolah Menengah Atas Negeri (usia 15-17 tahun) dirandomisasi untuk kelompok ISPR atau SDPR. Kelompok ISPR diberikan 6 x 60 menit sesi edukasi gizi dengan pendekatan kesadaran and SDPR diberikan 6 brosur edukasi gizi standar. Edukasi gizi diberikan selama 2 minggu sebelum Puasa Ramadan. Dua minggu sebelum dan sesudah Puasa Ramadan, asupan zat gizi makro, serat dan gula dikur menggunakan 2x24 recall, aktivitas fisik diukur menggunakan IPAQ, dan indeks massa tubuh per umur diukur menggunakan timbangan digital dan stadiometer. Hasil: Asupan energi dan karbohidrat berkurang signifikan di kelompok ISPR dan SDPR (pvalue <0.05). Asupan protein dan gula berkurang signifikan di kelompok ISPR (p-value <0.05). Asupan serat tidak meningkat signifikan di kelompok ISPR dan SDPR (p-value >0.05).. Uji independent t-test menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan asupan zat gizi makro, serat dan gula di kedua kelompok ISPR dan SDPR (p-value >0.05). Aktivitas fisik berkurang signifikan baik di kelompok ISPR dan SDPR (p-value <0.05). Namun, uji independent menunjukkan tidak ada perbedaan aktivitas fisik diantara kedua kelompok ISPR dan SDPR p-value >0.05). Kesimpulan: Intervensi ISPR dan SDPR menunjukkan kemampuan untuk mengatasi gizi lebih pada remaja putri

1.  UEU-Undergraduate-33916-COVER.Image.Marked.pdf - 356 KB
2.  UEU-Undergraduate-33916-HALAMAN PENGESAHAN.Image.Marked.pdf - 522 KB
3.  UEU-Undergraduate-33916-HALAMAN PERSETUJUAN.Image.Marked.pdf - 477 KB
4.  UEU-Undergraduate-33916-HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.Image.Marked.pdf - 422 KB
5.  UEU-Undergraduate-33916-HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN.Image.Marked.pdf - 394 KB
6.  UEU-Undergraduate-33916-ABSTRAK.Image.Marked.pdf - 492 KB
7.  UEU-Undergraduate-33916-KATA PENGANTAR.Image.Marked.pdf - 376 KB
8.  UEU-Undergraduate-33916-DAFTAR ISI.Image.Marked.pdf - 466 KB
9.  UEU-Undergraduate-33916-DAFTAR PUSTAKA.Image.Marked.pdf - 415 KB
10.  UEU-Undergraduate-33916-LAMPIRAN.Image.Marked.pdf - 3612 KB
11.  UEU-Undergraduate-33916-BAB1.Image.Marked.pdf - 497 KB

• HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN KELUARGA TERHADAP KONSUMSI SERAT (SAYUR, BUAH, KACANG) PADA LANSIA USIA 60-74 TAHUN DI PULAU SUMATERA (ANALISIS DATA SEKUNDER RISKESDAS 2010)
• HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, KARBOHIDRAT, PROTEIN, SERAT DAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH USIA 7 -12 TAHUN DI PROVINSI BENGKULU (Analisis Data Sekunder RISKESDAS Tahun 2010)
• HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, PROTEIN, LEMAK, KARBOHIDRAT DAN SERAT TERHADAP STATUS GIZI LEBIH REMAJA UMUR 13 - 15 TAHUN DI PULAU SUMATERA (Analisis Data Sekunder RISKESDAS Tahun 2010)
• HUBUNGAN ASUPAN ZAT GIZI ENERGI, PROTEIN, LEMAK DAN SERAT TERHADAP STATUS GIZI PRA REMAJA UMUR 13-15 TAHUN DI PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT (Analisis Data Riskesdas Tahun 2010)
• PENGARUH SUBSTITUSI DAGING IKAN TONGKOL (Euthynnus sp) DENGAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus Spp) TERHADAP NILAI ORGANOLEPTIK, KADAR PROTEIN DAN KADAR SERAT BAKSO JAMUR TIRAM
• HUBUNGAN ASUPAN KALSIUM, SERAT, KARBOHIDRAT, LEMAK, FOSFOR DAN STATUS GIZI (OBESITAS) REMAJA USIA 13-18 TAHUN DI PROVINSI JAWA BARAT, JAWA TENGAH, D I YOGYAKARTA, DAN JAWA TIMUR (ANALISIS DATA SEKUNDER RISKESDAS 2010
• PERBEDAAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DAN SERAT PADA ANAK USIA 7-12 TAHUN BERDASARKAN STATUS EKONOMI DI INDONESIA(Analisis Data Sekunder RISKESDAS 2010)
• HUBUNGAN ASUPAN KARBOHIDRAT, LEMAK, SERAT DAN STATUS GIZI LEBIH PADA REMAJA USIA 15-24 TAHUN DI PULAU JAWA (ANALISIS DATA SEKUNDER RISKESDAS 2010)
• HUBUNGAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DAN SERAT BERDASARKAN TIPE DAERAH TERHADAP KEJADIAN STATUS GIZI LEBIH REMAJA UMUR 16-18 TAHUN DI PULAU JAWA (Analisis Data Sekunder RISKESDAS Tahun 2010)
• PERBEDAAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DAN SERAT TERHADAP STATUS GIZI ANAK USIA 6-12 TAHUN DI PULAU SULAWESI (ANALISIS DATA RISKESDAS 2010)