Persepsi perawat terhadap gaya kepemimpinan transformasional adalah
penilaian perawat secara kognitif dan afektif tentang pengaruh ideal,
motivasi inspirasional, stimulus intelektual dan perhatian induvidu yang
dimiliki oleh pemimpinnya. Keterikatan pekerja adalah suatu keterlibatan
yang mendalam secara fisik, kognitif dan emosional pekerja yang
dicerminkan dalam tiga hal yaitu bertahan, berbicara, dan berusaha.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan persepsi perawat
terhadap gaya kepemimpinan transformasional dan keterikatan pekerja.
Subjek dalam penelitian ini adalah perawat unit rawat inap. Metode
penelitian menggunakan rancangan cross sectional dan analisis data
menggunakan Spearman Rank dengan jumlah responden 30 orang perawat
unit rawat inap Rumah Sakit Puri Mandiri Kedoya. Teknik pengambilan
sampel menggunakan sampel jenuh. Sebagian besar perawat (56,67%)
berumur ≥ 26 tahun, dengan masa kerja 46,67% ≥3 tahun, 73,33% berlatar
belakang pendidikan DIII, 53,33% telah menikah, dan sebagian besar
adalah perawat wanita (93,34%). Skor rata-rata gaya kepemimpinan
transformasional 32,43 (�2,09). Skor rata-rata keterikatan pekerja 45,77
(�2,89). Tidak ada hubungan yang signifikan antara persepsi perawat
terhadap gaya kepemimpinan transformasional dan keterikatan pekerja
(r= 0,295 ; p>0,05). Kepala unit keperawatan perlu memperhatikan hal
diluar gaya kepemimpinan seperti faktor individu, working life dan
organisasi untuk terus meningkatkan dan menumbuhkan keterikatan
pekerja.