Jahe merah (Zingiber Officinale Roscoe var.sunti Val.) memiliki kandungan pati
(52,9%), minyak atsiri (3,9%) dan mengandung oleoresin (7,5%), memiliki senyawa kimia aktif
seperti fenol, ginggerol, shogaol dan zingeron yang memiliki khasial sebagai antioksidan yang
dapat melawan radikal bebas, penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh cara
pengeringan terhadap aktivitas antioksidan jahe merah menggunakan metode DPPH (2,2 difenil-
1-pikrilhidrazil). Ekstrak etanol 96% diperoleh dengan cara ekstraksi microwave assisted
extraction (MAE). Terhadap ekstrak etanol 96% diperoleh dengan cara ekstraksi dibantu
microwave dilakukan skrining fitokimia hasil ini menunjukan pada skrining fitokimia ekstak jahe
merah memiliki senyawa golongan flavonoid, alkaloid, saponin, tanin dan terpenoid. Kadar total
fenol pada jahe merah menggunakan pereaksi folin-ciocalteu dan asam galat sebagai standar dan.
Konsentrasi asam galat yang digunakan pada kurva kalibrasi untuk pengujian total fenol adalah
40, 60, 80, 100 dan 120 ppm. Diukur dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang
750 nm. Nilai kadar total fenol pada ekstrak jahe merah sebesar matahari langsung (102,33
mgGAE/gr), kain hitam (91,42 mgGAE/gr), angin-angin (109,01 mgGAE/gr), dehidrator (114,92
mgGAE/gr). Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH (2,2 difenil-1-pikrilhidrazil)
dan menggunakan vitamin C sebagai kontrol positif, pada pengujian ini menggunakan plate reade
dan alat spektrofotometer UV-Vis,). Dan nilai aktivitas antioksidan jahe merah matahari langsung
(100,933 ppm), kain hitam (115,658 ppm), angin-angin (98,936 ppm) dan dehidrator (90,347
ppm, dapat disimpulkan bahwa ekstrak jahe merah memiliki IC50 yang termasuk kefalam
katagori kuat.