LAPORAN AKHIR PENELITIAN : STUDI EFIKASI, ESTETIKA, DAN KEAMANAN MATERIAL BERBASIS LIGNIN SEBAGAI BAHAN AKTIF TABIR SURYA

Lignin adalah salah satu komponen struktural utama biomassa lignoselulosa dan senyawa polifenol paling melimpah di bumi dan merupakan produk sampingan dari industry kertas dan pulp. Lignin adalah biomassa serbaguna yang memiliki banyak sifat yang diinginkan seperti antioksidan, antibakteri, anti-UV, dan biokompatibilitas yang baik. Lignin alami dapat diproses melalui beberapa proses kimia. Lignin yang telah diproses dapat dimodifikasi menjadi lignin yang difungsikan melalui modifikasi kimia untuk mengembangkan dan meningkatkan biomaterial. Salah satu bidang riset yang saat ini banyak diteliti adalah penggunaan lignin sebagai bahan aktif tabir surya. Dalam berbagai riset ini, selain diklaim memiliki keunggulan seperti serapan UV yang luas pada rentang serapan yang luas dan fotostabilitas yang tinggi, material berbasis lignin juga memiliki kelemahan seperti aspek estetika yang kurang sesuai dan toksisitas yang belum teruji sepenuhnya. Studi literatur ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan penggunaan lignin sebagai bahan aktif tabir surya. Studi literatur ini dilakukan dalam tiga tahap, antara lain 1) menentukan parameter pencarian artikel, 2) menentukan prosedur seleksi artikel dan melakukan ekstraksi data, 3) penyusunan systematic review. Dari aspek efikasi, spektrum serapan lignin menunjukkan bahwa hampir secara keseluruhan lignin dengan berbagai perlakuan memiliki rentang panjang gelombang yang luas, yaitu dari 290 sampai 400 nm. Adapun dari segi estetika, lignin memiliki kekurangan dimana formulasi tabir surya yang mengandung lignin umumnya memiliki warna coklat gelap hingga terang tergantung pada kadar lignin yang digunakan. Untuk aspek keamanan, lignin diketahui daya penetrasi yang rendah dimana hampir secara keseluruhan publikasi menunjukkan bahwa lignin tidak mampu melewati stratum korneum dan melewati pembuluh darah.

1.  UEU-Research-23744-16_0906.pdf - 731 KB

• NILAI ORGANOLEPTIK DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA ES KRIM DENGAN PENAMBAHAN KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L)
• PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI BUAH BIT TERHADAP MUTU ORGANOLEPTIK DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDANKUE BOLU KUKUS
• UJI ORGANOLEPTIK DAN ANTIOKSIDAN CINCAU DAUN HARIANG BEUREUM (begonia robusta)
• UJI ORGANOLEPTIK DAN ANTIOKSIDAN BUNTIL DAUN HARIANG BEUREUM [Begonia rebusta]
• KARAKTERISTIK AMILUM BIJI NANGKA (Artocarpus Heterophyllus Lamk.) DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SECARA IN-VITRO
• PENENTUAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI AIR PERASAN BUAH PEPAYA (Carica papaya L.) DENGAN METODE DPPH
• KARAKTERISTIK AMILUM BUAH SUKUN (Artocarpus altilis) DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SECARA IN-VITRO
• KARAKTERISTIK AMILUM BIJI DURIAN (Durio Zibethinus L) DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SECARA IN-VITRO
• KARAKTERISTIK AMILUM UMBI SUWEG (Amorphophallus campanulatus B1) DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SECARA IN-VITRO
• POTENSI UMBI UWI (DIOSCOREA ALATA L.) SEBAGAI PANGAN ALTERNATIF YANG KAYA DENGAN ANTIOKSIDAN